Ahad 10 Apr 2016 01:14 WIB

Kalau Jadi Gubernur, Yusril Janjikan Hormati Sejarah Islam di Jakarta

Rep: Agus Raharjo/ Red: Indira Rezkisari
Yusril Ihza Mahendra
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Yusril Ihza Mahendra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Yusril Ihza Mahendra menjanjikan kalau terpilih menjadi Gubernur DKI Jakarta tahun 2017 nanti akan menghormati dan melestarikan sejarah warga asli dan sejarah Islam di Jakarta.

Menurutnya, apa yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta saat ini dengan rencananya menggusur warga Kampung Luar Batang seperti tidak menghormati hak tinggal warga dan tidak menghormati sejarah asli warga dan situs Islam Jakarta. “Kalau saya jadi Gubernur, saya sangat menghormati sejarah Jakarta, masyarakat asli dan sejarah Islam di Jakarta,” tutur Yusril di Jakarta, Sabtu (9/4).

Menurut Yusril apa yang dilakukan Ahok dengan kebijakannya untuk menggusur warga Kampung Luar Batang adalah tindakan tak berdasar. Sebab, klaim pemerintah DKI Jakarta atas tanah tersebut tidak bisa dibuktikan. Justru warga Kampung Luar Batang yang mampu menunjukkan sertifikat kepemilikan tanah, Hak Guna Bangunan, maupun kelengkapan lainnya. Seharusnya, Ahok menghormati hak warga untuk tinggal, bukan justru mengklaim tanah atas tanah warga sebagai aset pemerintah daerah DKI Jakarta.

Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) itu mengatakan, kalau ada tanah yang dikuasai negara tapi bukan dimiliki negara, kemudian masyarakat menempati tanah itu, selama sekian tahun tinggal disana, dia berhak atas tanah itu. Yang memberikan hak bukan pemerintah DKI Jakarta, tapi Badan Pertanahan Nasional (BPN). Kalau warga belum memiliki hak atas tanah itu dan Pemda DKI berkepentingan untuk memanfaatkan tanah itu, Pemda DKI memiliki hak yang sama dengan pihak swasta lainnya, yaitu harus mengontrak tanah tersebut pada BPN.

BPN dapat menerima permintaan kontrak tanah tersebut namun dengan syarat memberikan uang ganti rugi atas tanah tersebut. tidak bisa pemerintah DKI Jakarta main paksa dengan mengusir warga yang sudah tinggal lama di sana. “Kalau saya menghormati hak warga,” tegas Yusril.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement