REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA – Di Kabupaten Bantul, tepatnya di Desa Srigading, Kecamatan Sanden, akan dijadikan kawasan tambak udang yang berwawasan lingkungan.
‘’Jadi nantinya tambak udang di wilayah Bantul akan dijadikan satu. Luas kawasan tambak diperkirakan sekitar 111 hektar ,‘’ kata Kepala Bidang Perikanan Dinas Perikanan dan Kelautan DIY Suwarman pada Republika, Jum’at (8/4).
Kawasan tersebut termasuk untuk merelokasi tambak udang yang akan terkena pembangunan Jalan Jalur Lintas Selatan (JJLS) dan yang berada di daerah sepadan..
Suwarman mengungkapkan untuk memperjuangkan adanya kawasan tersebut sudah sekitar 1,5 tahun ini. Saat ini baru tahap penyusunan DED (Detail Engineering Design) dan studi kelayakan yang dianggarkan sekitar Rp 200 juta.
‘’Harapan kami kalau DED dan studi kelayakan sudah selesai tahun depan sudah bisa dimulai pembangunan fisiknya. Namun sebelumnya akan dilakukan sosialisasi dulu kepada masyarakat. Kami sudah melakukan koordinasi dengan Pemerinta Kabupaten, Bantul karena seusai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 2014, untuk kegiatan budidaya dikelola
oleh kabupaten,’’ jelas dia.
Menurut Suwarman, lahan yang diproyeksikan untuk kawasan tambak udang tersebut milik kas desa, Sultan Ground dan warga, Namun lahan terbanyak sekitar 60 persen milik warga. ‘’Kami sudah memperjuangkan hal ini sejak 1,5 tahun yang lalu. Pemda DIY hanya membantu membangun fasilitas umum, IPAL, jalan dan listrik.
Pengelolaan kawasan tambak tersebut nantinya mungkin dalam bentuk koperasi atau manajemen tersendiri tetapi kepemilikan tambak akan diutamakan warga setempat atau pemilik tambak yang terkena dampak pembangunan JJLS maupun yang berada di daerah sepadan. ''Jadi tambaknya akan dikapling-kapling, stiap 1000 meter persegi milik satu orang. .
Dia mengakui prospek tambak udang Vaname cukup bagus terutama untuk diekspor. Bahkan hasil tambak udang di wilayah Bantul selama ini langsung diekspor ke Cina, Jepang dan Amerika. Tahun 2014 produksi udang Vaname mencapai 3400 ton, namun tahun 2015 mengalami penurunan hanya sekitar 2600 ton. Padahal permintaan cukup banyak.
Nantinya, kata Suwarman menambahkan, bila sudah jadi Kawasan Tambah Udang di Srigading diharapkan DIY bisa mengekspor udang cukup banyak dan bisa berkelanjutan karena tebar benihnya akan diatur.