REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Kementerian Sosial bersama Child Fund Indonesia melakukan pendampingan Forum Komunikasi Daerah Taman Anak Sejahtera dengan 980 balita di Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, yang masuk kategori telantar dan miskin.
Ketua Forum Komunikasi Daerah Taman Anak Sejahtera (FKDTAS) Gunungkidul Alifatun Mardiyah mengatakan, pada April ada 21 anak bersama orang tua mengikuti simulasi kelompok bermain keluarga (KBK) di Sekretariat FKDTAS Karangmojo.
"Jumlah yang mengikuti simulasi 21 balita. Namun, khusus di Gunungkidul terdapat 980 balita telantar," katanya, di Gunungkidul, Jumat (8/4).
Ia mengatakan, balita dalam kategori telantar lantaran kedua orang tuanya meninggal atau dititipkan kepada nenek atau kakeknya. Selain itu, mereka memang kekurangan dalam segi ekonomi. Meski tergolong banyak, diakuinya, berkat program yang dilakukan Kementerian Sosial, jumlah balita yang telantar terus berkurang.
"Setiap tahun jumlah balita yang telantar terus berkurang," katanya.
Kasubdit Pelayanan Sosial Anak Balita Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial Puti Khairida Anwar mengungkap, Kemensos menyasar pendampingan anak bawah usia tiga tahun atau minimal tiga tahun. Sebab, ujarnya, pada masa tersebut kebutuhan gizi, kasih sayang orang tua, serta pemecahan berbagai permasalahan perlu didampingi.
"Pada 2015, balita memperoleh Rp 1,2 juta setiap tahun, namun untuk tahun ini masih menunggu anggaran," katanya.
Ia berharap program penguatan itu bisa diikuti para orang tua. "Kasih sayang orang tua merupakan kunci utama perkembangan anak hingga tiga tahun penting diberikan gizi cukup, kasih sayang, serta hak yang harus dipenuhi, termasuk pendidikan," kata dia.