Rabu 06 Apr 2016 19:47 WIB

Layanan BPJS Kesehatan di Kalimantan Selatan Masih Belum Memuaskan

Warga mengurus BPJS Kesehatan di kantor BPJS Kesehatan Yogyakarta, Rabu (16/6).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Warga mengurus BPJS Kesehatan di kantor BPJS Kesehatan Yogyakarta, Rabu (16/6).

REPUBLIKA.CO.ID,SAMARINDA -- Kelompok masyarakat di Kalimantan Selatan yang mengatasnamakan Koordinator Masyarakat Perduli Badan Pelayanan Jaminan Sosial (BPJS) kesehatan menyatakan, menyatakan pelayanan program asuransi kesehatan dari pemerintah ini masih tidak memuaskan.

Oleh karena itu, kata Koordinator Masyarakat Peduli BPJS Kesehatan Wilayah Kalimantan Sunardi dalam jumpa press, Rabu, harus ada perbaikan segera, sebab sudah sangat dikeluhkan masyarakat.

Pihaknya mencatat, kata dia, yang paling banyak dikeluhkan masyarakat atas program BPJS ini diantaranya, selain pengambilan obat yang menunggu sangat lama, jauh beda dengan pasein umum, obatnya pun terkadang tidak lengkap.

"Bahkan saat pemeriksaan di laboratorium juga tidak ditanggung semua biayanya," ucapnya.

Hal lainnya yang juga dikeluhkan, ungkap Sunardi, adalah kurangnya sosialisasi tentang prosedur rawat jalan yang menyebabkan peserta sering kebingungan jika ada keluarganya yang sakit untuk melakukan perawatan kesehatan.

"Belum lagi yang memprihatinkan kita tentang masalah kurang terlayaninya saat pasein di ruang UGD, demikian juga saat di kamar, pokoknya hampir tidak ada yang mengaku puas kalau megang kartu BPJS ini," tuturnya.

Dari itu, kata Sunardi, pihaknya mewakili masyarakat yang banyak mengeluh tentang pelayanan BPJS kesehatan ini menuntut adanya perbaikan menyeluruh, utamanya manajemen yang harusnya memiliki tanggungjawab.

"Kalau mereka tidak bisa juga melakukan perbaikan layanan, kita tuntut mundur saja, sebab jelas pemimpin negera kita ini sangat memiliki kometmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi kesehatan rakyatnya," tegasnya.

Masyarakat, kata dia, meminta adanya banyak rumah sakit di daerah ini hingga layanan BPJS bisa berjalan maksimal, tidak ada lagi yang merasa ditelantarkan.

"Bahkan kita mendesak rumah sakit swasta di Kalsel untuk bisa ikut memberikan layanan BPJS Kesehatan, karena hingga saat ini saya lihat hal tersebut belum dilakukan, padahal setahu saya payung hukumnya sudah ada," tegasnya.

Sementara itu salah satu peserta BPJS Kesehatan di Banjarmasin Andi S mengakui pernah merasakan langsung buruknya pelayanan BPJS Kesehatan saat mengobati anak dan istrinya yang sedang mengalami sakit.

Warga Alalak ini bahkan harus tetap membayar beberapa obat tertentu dari resep yang diberikan dokter, karena oleh BPJS Kesehatan ada obat yang tak termasuk dalam klaim.

"Sudah antrinya lama, harus membayar tambahan uang lagi yang jumlahnya tak sedikit. Inikan tentu sangat merugikan bagi saya, harusnya karena sudah membayar premi tentunya semuanya sudah gratis," tandasnya.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement