Selasa 05 Apr 2016 14:06 WIB

Pengganti Fahri Harus Jauh Lebih Etis

Rep: umi nur fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Fahri Hamzah
Foto: Republika/Yasin Habib
Fahri Hamzah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR RI, Fahri Hamzah, dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Pemecatan politikus PKS tersebut berarti, Fahri Hamzah berhenti dari seluruh jenjang keanggotaan partai termasuk jabatannya sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Pakar politik dari Universitas Gajah Mada (UGM) Yogyakarta, Mada Sukmajati mengatakan, sosok pengganti Fahri harus sesuai dengan karakter PKS.

"Kalau melihat karakter PKS sebagai partai yang islami, tentu saja mereka (penggati Fahri) yang jauh lebih etis dalam mengeluarkan statement," kata dia saat dihubungi Republika, Selasa (5/4).

(Baca juga: PKS Ingin Ciptakan Kemasan Baru, Fahri Wajah Lama)

Selain itu, penggati Fahri di DPR RI harus lebih etis dalam bersikap dan berperilaku. Serta, dari sisi subtantif harus se-iya dan se-kata dengan program PKS.

"Apa yang diperintahkan partai kemudian dikerjakan, jangan kemudian berbeda lagi. Nanti mengulang kasus," ujarnya.

Mada mengaku tidak tahu pasti siapa nama yang cocok menggantikan posisis Fahri. Namun, dengan mempertimbangkan karakter PKS sebagai partai islami, parpol kader, parpol yang dianggap solid, maka kriteriannya harus sesuai dengan identitasnya.

Sebelumnya, pemecatan politikus Fahi Hamzah dari PKS akan berdampak pada posisinya sebagai Wakil Ketua DPR RI. Namun, hingga Senin (4/4), Ketua DPR RI Ade Komarudin (Akom) belum menerima surat terkait pemecatan. Sementara Ketua Bidang Humas DPP PKS, Dedi Supriadi mengatakan, PKS memiliki waktu tujuh hari untuk mengajukan surat pergantian Fahri sebagai Wakil Ketua DPR RI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement