Kamis 31 Mar 2016 18:23 WIB

Mantan Istri Pembajak EgyptAir: Ia Orang Berbahaya

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi berjaga di Bandara Larnaca dekat pesawat EgyptAir yang dibajak, Selasa, 29 Maret 2016.
Foto: Reuters/Yiannis Kourtoglou
Polisi berjaga di Bandara Larnaca dekat pesawat EgyptAir yang dibajak, Selasa, 29 Maret 2016.

REPUBLIKA.CO.ID, SIPRUS -- Mantan istri pelaku pembajakan pesawat EgyptAir tujuan Alexandria-Kairo mengatakan, bekas suaminya adalah orang yang sangat berbahaya. Dalam sebuah wawancara yang dipublikasikan, Kamis (31/3), di surat kabar Phileleftheros, ia menolak anggapan pembajakan itu berlatar belakang cinta.

Pelaku pembajakan, Seif Eddin Mustafa, diketahui memaksa pilot pesawat untuk mendarat di Siprus, Yunani, demi menyampaikan surat kepada mantan istrinya, Marina Paraschou. Paraschou mengatakan, Mustafa adalah pria berbahaya yang menggunakan obat-obatan.

Mustafa juga sering meneror, memukul Paraschou, dan anak-anak mereka. Ia pernah dituduh ikut berpartisipasi dalam pembunuhan tiga tentara Israel.

Ia pernah dipenjara empat tahun di Suriah. Mustafa saat ini ditahan di Siprus. Pengadilan Larnaca pada Rabu memerintahkan penahanannya selama delapan hari atas tuduhan pembajakan, penculikan, mengancam kekerasan, teror, dan dua tuduhan lain terkait dengan bahan peledak.

Kepada polisi, Mustafa mengatakan, ia bertindak demikian karena ingin bertemu dengan istri dan anaknya. Kejaksaan Mesir meminta otoritas Siprus untuk menyerahkan Mustafa, tapi juru bicara kepolisian Siprus mengatakan pembicaraan soal ekstradisi masih terlalu dini.

Baca juga, Pesawat Mesir Dibajak.

 

sumber : the Guardian
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement