Rabu 30 Mar 2016 12:53 WIB

Warga Desa Tolak Rencana Autopsi Jenazah Siyono, Ada Apa?

Keluarga Siyono membawa bungkusan uang yang diberikan Densus 88 saat mendatangi kantor Muhammadiyah Yogyakarta
Foto: Istimewa
Keluarga Siyono membawa bungkusan uang yang diberikan Densus 88 saat mendatangi kantor Muhammadiyah Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, KLATEN -- Aparat keamanan dari Kepolisian Resor Klaten dan anggota TNI telah melakukan penjagaan di lokasi akan diakukan autopsi jasad terduga teroris Siyono (34 tahun) di pemakaman Desa Pogung Cawas Jateng, Rabu (30/3).

Berdasarkan pantauan di Desa Pogung menyebutkan bahwa puluhan personel Polri dan TNI telah melakukan penjagaan di sudut-sudut jalan dekat dengan tempat pemakaman dimana jenazah Siyono dimakamkan.

Bahkan sejumlah warga Desa Pogung juga berkumpul di dekat tempat pemakaman desa setempat menyatakan menolak adanya autopsi jasad Siyono. Menurut Kepala Desa Pogung Djoko Widoyono pihaknya mendengar akan dilakukan autopsi di makam Siyono.

"Kami secara resmi belum menerima surat pemberitahuan petugas yang akan melakukan autopsi baik dari kepolisian maupun instansi lain," katanya.

Selain itu, warga Pogung juga telah mendengar akan adanya autopsi menjadi resah sehingga mereka kemudian membuat pernyataan untuk menolak itu. Warga menolak kegiatan autopsi jasad Siyono dengan alasan mereka khawatir takut dan trauma hiruk pikuk datangnya orang dari luar desa.

Menurut dia warga meminta dengan membuat pernyataan bersama bahwa mereka menolak autopsi agar tercipta iklim yang aman dan damai di Desa Pogong. "Surat pernyataan itu, sudah diserahkan ke pihak aparat keamanan untuk ditindaktanjuti permintan warga itu, " katanya.

Terduga teroris Siyono (34), warga Dukuh, Desa Pogung, Kabupaten Klaten setelah ditangkap oleh Densus 88 Mabes Polri, dikabarkan meninggal dunia di Jakarta, Jumat (11/3). Menurut Wagiyono saudara kandung Siyono, acara pemakaman jenazah Siyono di tempat pemakaman desa setempat, Ahad (13/3) dini hari.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement