Kamis 24 Mar 2016 18:54 WIB

Banyak Cerita dalam Taksi Gratis Blue Bird

Rep: C38/ Red: Ilham
Taksi Blue Bird di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/3).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Taksi Blue Bird di kawasan Senayan, Jakarta, Rabu (23/3). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Siapa tak tergiur, grup Blue Bird menggratiskan taksi selama 24 jam di seluruh area Jadetabek pada Rabu (23/3), kemarin. Banyak warga Bekasi memanfaatkan kesempatan langka ini hingga armada kewalahan memenuhi pesanan.

Dari Pool taksi Blue Bird Jalan Raya Narogong KM 9, Bojong Menteng, Rawalumbu, Bekasi, menuju ke Kantor Pemerintah Kota Bekasi, Jalan Ahmad Yani, Republika.co.id pun menjajal layanan ini. Sepanjang perjalanan, pengemudi Blue Bird, Hadi menceritakan suka dukanya melayani penumpang selama diberlakukannya tarif nol rupiah itu. Dari menawarkan penumpang hingga berkeliling bersama keluarga.

Hadi sudah bertahun-tahun bekerja di Blue Bird. Ia sudah berulang kali keluar masuk sebagai karyawan perusahaan tersebut. Sekalipun demikian, ia mengaku belum pernah pindah ke taksi berbasis aplikasi, seperti Uber atau Grab Car. "Saya cari yang nyaman. Bekerja kalau tidak nyaman buat apa biarpun duit banyak," kata Hadi santai.

Layanan taksi gratis yang diberikan Blue Bird seharian kemarin memberikan suka duka tersendiri bagi Hadi. Kepada Republika.co.id, bapak satu anak itu mengaku banyak mendapat uang tip dari penumpang yang hendak ke bandara Soekarno Hatta, Cengkareng. Ada yang memberi Rp 20 ribu, ada juga Rp 50 ribu. Dalam kondisi normal, tarif ke bandara dari Bekasi Timur mencapai Rp 250 ribu.

"Mungkin pada senang. Gratis, harusnya bayar sekian rupiah. Jadi ini buat bapak saja," katanya sumringah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement