Rabu 02 Nov 2016 14:38 WIB

Emil tak Kunjung Datang, Demo Sopir Taksi Nyaris Ricuh

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Ani Nursalikah
Demo sopir taksi menentang taksi online.
Foto: Antara/Prasetyo Utomo
Demo sopir taksi menentang taksi online.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Demo taksi online di Balai Kota Bandung berakhir dengan adu mulut. Mereka yang tergabung dalam Gabungan Pengemudi Taksi Bandung (GPTB) terprovokasi hingga saling dorong dengan aparat kepolisian untuk mendobrak gerbang Balai Kota Bandung.

Aksi dorong itu terjadi karena Wali Kota Bandung Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil,  tak kunjung datang menghampiri para sopir taksi yang menuntut transportasi online ditutup karena berdampak buruk pada mata pencaharian.

Namun, aksi saling dorong tersebut dilerai langsung oleh aparat kepolisian dengan cara meminta delegasi dari salah satu koordinator aksi. "Kami sudah lelah Pak Ridwan Kamil. Jawab kami Pak Ridwan Kamil. Kami menuntut kejelasan," pinta salah satu anggota aksi di depan Balai Kota Bandung, Rabu (2/10).

Menyikapi hal tersebut, Kadishub Kota Bandung Didi Suwandi menyatakan kewenangan pemberhentian taksi online berada di tangan Pemerintah Pusat. "Kalau misalkan ada regulasi dari pusat, poinnya ada dua. Enggak mungkin karena yang merekomendasikan itu Pemerintah Provinsi, kita hanya melaksanakan Permennya," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement