REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto mengadakan pengajian serentak di 143 Kelurahan dan 14 Kecamatan. Pengajian ini bertujuan untuk meningkatkan iman dan taqwa masyarakat sebagai insan beragama. Selain itu, siraman rohani yang didapat warga Makassar diharapkan bisa menangkal isu Lesbian, Gay, Biseksual, dan Transgender (LGBT) di Indonesia.
“Tidak ada satu ajaran agama manapun yang membenarkan LGBT ini. Oleh karena itu kita harus meningkatkan pengetahuan agama kita dengan mengaji, mendengarkan ceramah, dan shalat berjamaah di Masjid. Begitu pula dengan agama lain, harus beribadah sesuai agama mereka masing-masing,” ujarnya, Jumat (24/3).
Dalam acara pengajian yang dijadikan program Pemkot Makassar ini, nantinya akan menggandeng Muhammadiyah sebagai salah satu organisasi Islam besar di Makassar. “Kita mengharapkan Muhammadiyah sebagai organisasi yang besar bisa meningkatkan pengetahuan dan menanamkan nilai agama kepada masyarakat agar terhindar dari fenomena LGBT ini,” ujarnya.
Meski demikian pria, yang akrab disapa Danny ini mengimbau pada warga Makassar agar tidak diskriminatif pada kaum LGBT. Menurutnya kaum LGBT juga warga negara yang memiliki hak yang sama dengan yang lainnya. “Kalau perlu kita ajak mereka (kaum LGBT) untuk mengaji bareng, medengarkan ceramah, agar mereka bisa sadar. Tapi yang perlu diingat jangan musuhi mereka,” imbuhnya.
Sebelumnya Danny mengadakan dzikir akbar yang digelar dengan anggota eks Gafatar di Makassar. Danny pun menjadi satu-satunya pemimpin daerah yang menerima kepulangan eks Gafatar dengan baik. Perlakuan Danny pun mendapat pujian dari banyak pihak termasuk aktivis HAM.