Kamis 24 Mar 2016 11:57 WIB

Kemenlu Terus Monitor WNI Terluka di Ledakan Brussels

Rep: Rr Laeny S/ Red: Indira Rezkisari
Bendera Belgia diberi tulisan 'Pray for Belgium' dalam upacara mengenang korban tewas akibat serangan teror bom di Brussel, Belgia.
Foto: Reuters
Bendera Belgia diberi tulisan 'Pray for Belgium' dalam upacara mengenang korban tewas akibat serangan teror bom di Brussel, Belgia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian luar negeri (Kemenlu) Indonesia mengaku masih terus melakukan koordinasi dan verifikasi terkait kondisi tiga Warga Negara Indonesia (WNI) yang terluka akibat ledakan di Brussels, Belgia, Selasa (22/3) kemarin.

‘’Dari informasi awal, betul bahwa tiga korban WNI yaitu ibu dan dua anak terluka. Namun, kita masih terus melakukan verifikasi dan koordinasi mengenai hal ini,’’ ujar menteri luar negeri (menlu) Indonesia Retno LP Marsudi, di Gedung Kemenlu, di Jakarta, Kamis (24/3).

Sejak awal, pihaknya mengaku terus aktif berkomunikasi dengan pemerintah setempat untuk koordinasi lebih lanjut dan mendatangi rumah sakit (RS) dimana korban dirawat. Namun, Retno mengaku belum dapat menyampaikan informasi detil mengenai daftar WNI yang menjadi korban luka. Pihaknya tak ingin terburu-buru menyampaikan informasi hingga semuanya benar-benar terverifikasi.

Namun, kata dia, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Brussels sudah melakukan pertemuan dengan keluarga korban. ‘’KBRI menyampaikan apapun yang bisa dilakukan pemerintah untuk membantu maka akan dilakukan,’’ katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement