Selasa 22 Mar 2016 20:24 WIB

Polda Metro Pastikan Pengamanan Jakarta Besok

Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan (kiri), Menkominfo Rudiantara (tengah) dan Wakapolda Brigjen Pol Nandang Jumantara (kanan) memberikan keterangan kepada media saat menggelar konferensi pers di Media Center Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (22/3).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan (kiri), Menkominfo Rudiantara (tengah) dan Wakapolda Brigjen Pol Nandang Jumantara (kanan) memberikan keterangan kepada media saat menggelar konferensi pers di Media Center Menkopolhukam, Jakarta, Selasa (22/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memastikan keamanan untuk menghadapi kemungkinan terjadinya unjuk rasa pengemudi angkutan umum pada Rabu (23/3).

"Besok silakan secara normal. Sudah ada penjagaan, ada kepastian pengamanan tersebut," tutur Wakapolda Metro Jaya Brigjend Polisi Nandang Jumantara dalam konferensi pers di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (22/3).

Polda Metro Jaya mengingatkan pengunjuk rasa untuk tidak melakukan aksi dengan anarkis dan hanya melakukan aksi di lokasi yang ditentukan. "Ditangkap 83 orang sedang kami proses. Saya harapkan ke depan tidak ada lagi demo secara anarkis, alat yang dibawa ketentuan tidak boleh senjata tajam," kata dia.

Brigjen Nandang Jumantara menuturkan unjuk rasa dari paguyuban angkutan darat terdiri atas berbagai sopir kendaraan umum, diantaranya sopir taksi, bajaj dan mikrolet. Terkait jumlah pengunjuk rasa, Wakapolda mangatakan tedapat 6.000 orang di depan Istana Kepresidenan, 4.000 di depan Kominfo dan ribuan lainnya di depan Gedung DPR/MPR/DPD.

"Mereka semua ke Istana dan Kominfo, sudah kami atasi. Ada sporadis sweeping taksi yang mengangkut juga," tutur Nandang.

Sementara itu, Kapolda Metro Jaya Irjen Moechgiyarto telah memberikan instruksi kepada personelnya untuk menindak dengan tegas para pendemo yang melakukan aksi anarkis. Penyidik juga sudah diberi izin oleh Kapolda untuk menyelidiki aksi tersebut dari video yang muncul di televisi maupun di media sosial.

(Pemerintah Putuskan tidak Blokir Taksi Berbasis Online)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement