Senin 21 Mar 2016 15:47 WIB

Bela Jokowi, PDIP Balas Kritikan Demokrat

Rep: Agus Raharjo/ Red: Angga Indrawan
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Staf Khusus Presiden Johan Budi meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang,Kabupaten Bogor, Jumat (18/3).
Foto: Antara/Yudhi Mahatma
Presiden Joko Widodo didampingi Menpora Imam Nahrawi, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono serta Staf Khusus Presiden Johan Budi meninjau lokasi Proyek Wisma Atlet di Bukit Hambalang,Kabupaten Bogor, Jumat (18/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) membela kadernya Joko Widodo dalam menjalankan program-program pembangunan. Meskipun, kritikan datang dari partai pengusung Presiden sebelumnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), PDIP pasang badan atas kritikan yang disampaikan Demokrat pada Jokowi.

Ketua DPP PDIP, Andreas Hugo Pareira menanggapi santai kritikan Demokrat soal pembangunan di era pemerintahan Jokowi. Menurutnya, Jokowi sudah memiliki skala prioritas sendiri untuk melaksanakan program pembangunannya. Salah satu yang menjadi prioritas pembangunan di era Jokowi, kata Andreas, adalah pembangunan infrastruktur.

“Pak Jokowi prioritaskan pembangunan infrastruktur untuk rakyat kecil dan untuk bangsa ini,” ujar Andreas pada wartawan, Senin (21/3).

Andreas menambahkan, apa yang dilakukan Jokowi adalah bagian dari strategi untuk melaksanakan program pembangunan di sektor infrastruktur. Termasuk kunjungan Jokowi ke proyek Hambalang yang terhenti. Andreas menegaskan kunjungan Jokowi ke Hambalang bukan untuk melakukan serangan balasan atas kritik yang disampaikan Demokrat. Sebab, sebelum meninjau Hambalang, Jokowi juga menuntaskan proyek-proyek infrastruktur yang mandeg, seperti Waduk Jatigede, dan pembangunan Tol Cipali.

“Proyek Hambalang senilai Rp 2 triliun, tugas beliau (Jokowi) untuk melanjutkan,” tegas Andreas.

Andreas malanjutkan, sejak reformasi emang tidak terjadi pembangunan. Sebab itu, PDIP setuju kalau era Presiden Jokowi ini pembangunan menjadi prioritas utama. Terlebih, di era sebelumnya, Presiden Gus Dur dan Megawati Soekarnoputri hanya memiliki waktu relatif singkat. Mereka harus menyelesaikan masalah reformasi. Seharusnya, pembangunan infrastruktur dimulai sejak era SBY, namun hal itu juga tidak terjadi.

“Harusnya di era SBY dilakukan, tapi tidak terjadi,” tegas dia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement