REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN – Kepala Desa Kepuharjo Heri Suprapto mengatakan, pihaknya masih menunggu kepastian perbaikan jalan.
Pasalnya setiap tahun pemerintah desa setempat selalu mengirim surat ke Pemkab Sleman. Surat tersebut berisi permohonan perbaikan jalan penghubung Tangkisan dan Kopeng. Namun hingga sekarang belum ada jawaban dari Pemkab.
"Warga inginnya bangun jalan sendiri secara swadaya, tapi itu kan jalan kabupaten. Jadi bukan kewenangan kami untuk membangun," kata Heri, Jumat (18/3).
Ia mengungkapkan, warga desanya mengingikan agar jalan segera diperbaiki. Sebab jalan tersebut merupakan akses pendukung perekonomian, khususnya bagi petani.
Adapun jalan rusak meliputi Pedukuhan Petung, Kepuharjo, Sleman. Jalan sepanjang kurang lebih empat kilometer yang menghubungkan Tangkisan, Umbulharjo dan padukuhan Kopeng, Kepuharjo ini rusak hampir di seluruh titik pasca erupsi Merapi 2010.
Berdasarkan pantauan Republika, aspal di jalan tersebut sudah terkelupas. Bahkan yang ada hanya bebatuan dan lubang dalam di sejumlah titik.
Terkait hal ini, Kepala Bidang Binamarga Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUP) Sleman Mirza Anfanzury menuturkan, Pemkab setempat belum memiliki rencana memperbaiki jalan rusak di kawasan rawan bencana (KRB) III.
Padahal aktivitas pariwisata kawasan Lereng Merapi sudah bekermbang pesat. "Kami belum punya berencana masuk ke sana. Karena jalannya cukup tinggi dan masuk ke Lereng Merapi," kata Mirza.
Namun begitu DPUP akan memperbaiki jalan di kawasan Lereng Merapi bagian lain yang berada di kawasan Dusun Srunen dan Batur. Tahun ini, menurut Mirza, Detail Enginering Design (DED) perbaikan jalan tersebut baru akan dibuat.
Ia mengemukakan, Pemkab harus melakukan kanjian lebih mendalam terkait perbaikan jalan di Lereng Merapi. Karena, sejumlah jalan kabupaten yang rusak di wilayah tersebut masuk dalam KRB III. Ditambah truk-truk penambang material pasir masih lalu-lalang di jalan-jalan tersebut.
Sementara itu, pada tahun ini, DPUP telah merencanakan 20 paket perbaikan dan pemeliharaan jalan. Adapun anggaran untuk pembangunan atau peningkatan kualitas jalan sebesar Rp 37 miliar. Sementara untuk pemeliharaan jalan senilai Rp 38miliar.
"Jalan yang dibangun total panjangnya 31,9 kilometer," tutur Mirza.