Jumat 11 Mar 2016 06:57 WIB

Masyarakat Diminta tak Ragu Kritik Sinetron tak Bermutu

Logo Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)
Foto: kpi
Logo Komisi Penyiaran Indonesia (KPI)

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Komisi Penyiaran Indonesia meminta masyarakat lebih kritis terhadap media khususnya televisi dan radio sehingga dapat memilih tayangan yang layak untuk ditonton.

"Sekarang era reformasi, masyarakat jangan pasif terhadap televisi karena ada program tidak mendidik yang perlu dikritik," kata Komisioner KPI Pusat bidang kelembagaan Bekti Nugroho di Padang, Kamis.

Ia menyampaikan hal itu pada acara literasi media dengan tema Menciptakan Penyiaran yang Sehat dan Bermanfaat Bagi Bangsa dan Negara diselenggarakan KPI Pusat.

Menurutnya televisi itu bukan ditonton, tapi dibaca dalam artian suatu tayangan perlu diseleksi apakah bagus dan bermanfaat. Apalagi televisi ditentukan oleh rating, kalau bagus semua televisi akan berlomba-lomba membuat acara serupa, ujarnya.

Ia memberi contoh saat ini sinetron Anak Jalanan ratingnya masih bagus maka stasiun televisi lain kemungkinan akan mencontoh program serupa.

"Jadi dari sisi kualitas, program televisi tidak akan meningkat karena bergantung pada rating," kata dia.

Ia mengingatkan masyarakat jangan menelan mentah-mentah apa yang disampaikan oleh televisi karena tidak akan mendapatkan informasi yang valid.

Media saat memberitakan suatu peristiwa punya sudut pandang sendiri atau disebut dengan agenda seting, ujarnya. "Oleh sebab itu sikap kritis terhadap media akan mencegah terjadi pencurian terhadap karakter dan budaya lokal," kata dia.

Bekti menceritakan di kota-kota besar saat ini para remaja lebih bangga mengonsumsi makanan cepat saji dari luar ketimbang pangan lokal akibat masifnya iklan di televisi. Ia menambahkan masyarakat punya hak mengajukan keberatan terhadap siaran yang dinilai merugikan.

"Kalau ada sinetron yang tidak bermutu jangan ragu untuk mengkritik agar hadir tayangan yang cerdas dan memiliki nilai," ujarnya.

Sementara, Gubernur Sumbar Irwan Prayitno menyampaikan pihaknya akan mendorong kegiatan literasi media untuk kalangan pelajar mencegah dampak negatif siaran televisi.

"Kami siap memfasilitasi kegiatan literasi media dengan peserta para pendidik dan orang tua pelajar, bekerja sama dengan Komisi Penyiaran Indonesia Daerah," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement