Kamis 10 Mar 2016 20:34 WIB

RSUD Cileungsi Belum Alami Kenaikan Pasien ISPA

Rep: C32/ Red: Winda Destiana Putri
Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa di Puskesmas Merdeka Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/9).
Foto: ANTARA FOTO/ Feny Selly
Pasien Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) menanti giliran periksa di Puskesmas Merdeka Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ciawi, Bogor belum mengalami kenaikan pasien yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Kepala Seksi Pelayanan dan Pengembangan Medik RSUD Cileungsi Desriza Ratman mengungkapkan hal tersebut tidak selalu di alami.

"Di RSUD Cileungsi belum ada mengalami lonjakan tren ISPA baik rawat jalan ataupun rawat inap," kata Desriza kepada Republika, Kamis (10/3).

Meskipun begitu ia tidak menampik dalam musim pancaroba memang rawan penyakit seperti saluran pernafasan. Terutama, kata Desriza, penderita penyakit tersebut juga rawan menyerang anak-anak.

Desriza menambahkan, tak selalu demam disertai pilek batuk bisa diindikasikan sebagai ISPA. "Kalau hanya demam beberapa hari dan batuk pilek itu gambaran demam pada umumnya. Karena semua penyakit akan sama seperti itu," ungkap Desriza.

Jika mengarah kepada salah satu penyakit, lanjut Desriza, biasanya disertai gejala lebih spesifik lagi. Seperti misalnya ISPA pasti demamnya disertai batuk dan sesak atau penyakit lainnya bisa disertai kemerahan pada kulit.

"Kala batuk lalu tak lama setelah itu disertai demam beberapa hari serta ada sesak nafas dan pilek juga kemungkinan indikasinya ISPA, demam kurang dari dua mingu," jelas Desriza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement