Rabu 09 Mar 2016 16:43 WIB

Risma Yakin Ada Dampak dari Gerhana Matahari Terhadap Bumi

Rep: Andrian Saputra/ Red: Bilal Ramadhan
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) mengamati gerhana matahari sebagian dengan kacamata khusus di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/3).
Foto: Antara/Zabur Karuru
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini (kanan) mengamati gerhana matahari sebagian dengan kacamata khusus di Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, Rabu (9/3).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA --- Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini, berpesan agar masyarakat senantiasa memiliki kesadaran untuk menjaga alam sekitar. Ia pun mendorong agar generasi muda mempunyai semangat untuk mempelajari ilmu-ilmu tentang alam dan isinya semisal astronomi.

"Ilmu ini (Astronomi) sangat langka. Kita harus belajar terus agar sesuai dengan alam. Kalau kita bisa belajar kita tidak akan merusak bumi, sebab nanti anak cucu kita tidak akan merasakannya, mereka akan kesulitan menikmati semua," kata Risma di Pantai Kenjeran, Surabaya, Rabu (9/3).

Dampak global warning juga ikut disinggung Risma yang paling terasa, kata dia, dengan lubang pada lapisan ozon semakin lebar membuat mempengaruhi keadaan cuaca di bumi. Saat ini, kata dia sinar matahari lebih terasa sangat terik dibanding beberapa tahun sebelumnya.

Bahkan radiasi ultraviolet, kata dia telah nyata-nyata menimbulkan beragam penyakit. Sementara itu, mengomentari fenomena Gerhana matahari, kata Risma terdapat perbedaan dengan fenomena Gerhana Matahari yang terjadi pada 1983.

"Sekarang Surabaya lebih dingin terus seperti sore. Tapi seingat saya berbeda dengan dulu (1983) yang lebih gelap. Ini fenomena alam, kita harsu belajar dari situ dan saya yakin ada dampaknya terhadap kondisi bumi ini," tuturnya.

Gerhana Matahari Total yang terlihat dari Surabaya mencapai puncaknya pada pukul 07.25 WIB. Fenomena itu pun disambut antusias ribuan warga Surabaya yang ingin menyaksikan langsung terjadinya Gerhana matahari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement