REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA -- Wali Kota Palangka Raya HM Riban Satia mengingatkan masyarakat yang memeriahkan festival Gerhana Matahari Total 2016 jangan sampai mengganggu kegiatan ibadah Nyepi umat Hindu yang kebetulan harinya bersamaan, yakni 9 Maret.
"Mewakili pemerintah dan masyarakat Kota Palangka Raya saya memohon maaf kepada Umat Hindu apabila dalam pelaksanaan Nyepi tahun ini kebetulan bersamaan dengan kemeriahan Festival GMT. Untuk itu mari kita jaga rasa toleransi umat beragama," katanya di Palangka Raya, Selasa.
Secara kebetulan Palangka Raya sebagai salah satu daerah yang dilewati Gerhana Matahari Total, maka dampaknya banyak wisatawan asing atau lokal yang berdatangan untuk menyaksikan kejadian alam unik tersebut. Oleh sebab itu, pemerintah Kota Palangka Raya berinisiatif menggelar festival budaya untuk memanfaatkan kejadian alam tersebut sebagai sarana mempromosikan keanekaragaman budaya suku Dayak untuk lebih dikenal secara luas.
"Meski demikian, kami harapkan semua bisa saling menjaga karena ada saudara kita yang melaksanakan Ibadah Nyepi. Artinya kemeriahaan festival yang dilaksanakan sekarang jangan sampai mengganggu khusyuknya ibadah umat hindu yang sedang menjalankan," ucap Riban.
Riban juga mengingatkan agar para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah yang menjadi peserta pasar rakyat dapat menyiapkan bak-bak sampah untuk menjaga kebersihan lingkungan.
Meski semua orang menikmati festival budaya tapi juga harus ada yang memperhatikan masalah kebersihan.
"Biasanya setelah pasar rakyat selesai banyak sampah yang menumpuk dan berserakan, oleh sebab itu kami juga minta masyarakat bisa membantu pemerintah dalam menjaga kebersihan," ungkapnya.