Senin 07 Mar 2016 15:31 WIB

Indonesia Minta Iran Menahan Diri demi Perdamaian Timur Tengah

Liaison Officer mengibarkan bendera negara-negara OKI sebagai penanda posisi saat sesi foto bersama Kepala Negara dan Kepala Delegasi KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds al-Sharif di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (7/3).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Liaison Officer mengibarkan bendera negara-negara OKI sebagai penanda posisi saat sesi foto bersama Kepala Negara dan Kepala Delegasi KTT Luar Biasa ke-5 OKI mengenai Palestina dan Al-Quds al-Sharif di Jakarta Convention Center, Jakarta, Senin (7/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia meminta Iran untuk menahan diri demi untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di kawasan Timur Tengah. Pernyataan itu disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat Menerima Kunjungan Kehormatan Menteri Luar Negeri Iran Mobammad Javad Zarif di sela penyelenggaraan Konferensi Tingkat Tinggi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (KTT LB OKI), Senin (7/3).

"Kita menyampaikan kepada Menlu Iran agar disampaikan kepada Presiden Rouhani mengenai pentingnya menahan diri untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di Timur Tengah," kata Presiden Jokowi dalam keterangan persnya kepada wartawan.

(Baca: ‎Indonesia Konsisten Menentang Penjajahan Israel)

Menurut Presiden Jokowi, Menlu Iran telah setuju dan akan menyampaikan pesan tersebut kepada Presiden Iran Hassan Rouhani. Jokowi menambahkan, dalam pertemuan itu, kedua pihak menyatakan memiliki komitmen yang sama untuk memberikan dukungan penuh bagi kemerdekaan Palestina.

Selain itu, kedua pihak juga setuju untuk memperkuat kerja sama investasi. "Dengan Iran ingin memperkuat kerja sama investasi Indonesia di Iran dan Iran juga akan investasi di Indonesia," kata Presiden.

Sebelumnya, Iran mengapresiasi langkah Indonesia yang hendak menengahi konflik antara negara itu dan Arab Saudi. Selama ini keterlibatan Indonesia bertujuan memerankan diplomasi aktif dalam menjaga stabilitas dan keamanan dunia. Hal itu karena Indonesia menganggap konflik dua negara itu, yakni Arab Saudi dan Iran, pasti akan berpengaruh terhadap Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement