Senin 07 Mar 2016 14:28 WIB

30 Persen Warga Kota Cirebon Masuk Kategori Fakir Miskin

Rep: Lilis Handayani/ Red: Angga Indrawan
Potret kemiskinan
Foto: pandega/republika
Potret kemiskinan

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Kemiskinan masih menjadi salah satu permasalahan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Bahkan, sekitar 30 persen warga Kota Cirebon tercatat merupakan fakir miskin.

Berdasarkan data dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Kota Cirebon, total jumlah penduduk Kota Cirebon pada 2015 lalu mencapai sekitar 369 ribu jiwa. Dari jumlah itu, sebanyak 114.261 warga bertatus sebagai penyandang masalah kesenjangan sosial (PMKS).

"Dari jumlah PMKS, fakir miskin mendominasi," ujar Kepala Dinsosnakertrans Kota Cirebon Ferdinan Wiyoto, melalui Kepala Bidang Sosial Dinsosnakertrans Kota Cirebon, Dede Dahlia, Senin (7/3). 

Dede menyebutkan, jumlah fakir miskin mencapai 109.250 jiwa. Itu berarti, angka tersebut mencapai sekitar 30 persen dari total jumlah penduduk Kota Cirebon.  Selain fakir miskin, kelompok PMKS lainnya yang terbanyak adalah lanjut usia terlantar, yang mencapai 1.803 orang. 

Sedangkan sisanya, terdiri dari 24 kriteria PMKS lainnya. Di antaranya, anak balita terlantar (ABT), anak terlantar (AT) dan anak yang berhadapan dengan hukum (ABH).

Menurut Dede, PMKS itu tersebar di lima kecamatan se-Kota Cirebon. Yakni Kecamatan Kejaksan, Kesambi, Lemahwungkuk, Harjamukti dan Pekalipan. Adapun pendataanya dilakukan hingga akhir Desember 2015. 

Dede menambahkan, pihaknya terus melakukan pembaharuan data PMKS per bulan di 2016. Hal itu dimaksudkan untuk mengetahui jenis PMKS yang bertambah atau berkurang. Selain itu, pembaharuan data PMKS juga dimaksudkan untuk meminimalisasi kisruh data saat pembagian bantuan program dari pemerintah. Pendataan PMKS dilakukan sesuai dengan fakta di lapangan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement