REPUBLIKA.CO.ID, MANADO -- Ratusan panitia adhoc penyelenggara Pilkada Manado, menghadiahi Pj wali kota Manado berupa peti mati dan karangan bunga dukacita karena honor tak kunjung dibayar.
"Hadiah tersebut kami berikan kepada Pj wali kota, dan diletakan di halaman kantor wali kota Manado, karena hak kami yakni honor tidak kunjung dibayar oleh pemerintah sebagai penyandang dana Pilkada," kata koordinator demonstran, Rizal Malonda, di sela-sela unjuk rasa, di halaman kantor wali kota Manado, Senin (7/3).
Malonda mengatakan, selain karangan bunga dukacita, mereka pun membawa banyak pamflet yang bertuliskan suara hati para pengunjuk rasa, yang merasa dibohongi pemerintah.
"Ini adalah bentuk kekesalan dan rasa marah kami, sebab sudah terlalu banyak hal yang dijanjikan kepada kami, dalam bentuk pembayaran honor," katanya.
Ketua PPK Wenang, Andrew Pattymahu, mengatakan, hadiah tersebut merupakan bentuk protes karena tidak ada realisasi janji yang disampaikan sebelum pelaksanaan Pilkada. Dia pun mengatakan, bukan hanya menghadiahkan karangan duka duka cita dan peti mati, namun mereka juga tidak mau lagi membantu dalam pelaksanaan pemungutan suara ulang.
"Kami hanya minta hak kami dibayarkan, jangan di ping-pong ke sana-sini, kami mohon agar ini diingat dengan baik-baik," katanya.
Namun sampai pukul 13.30 Wita, aksi demonstrasi para panitia ad hoc tidak diterima oleh Pj wali kota maupun stafnya di halaman kantor wali kota.