REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Konferensi Islam (OKI), yang digelar di Jakarta, Ahad dan Senin (6-7/3), lebih dari 57 negara diharapkan memiliki visi yang sama menyelesaikan konflik Palestina-Israel ini secara lebih serius.
Presidium Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) Indonesia, dr. Joserizal Jurnalis mengatakan, target jangka panjang perjuangan negara-negara OKI adalah kemerdekaan utuh Palestina yang diakui mayoritas dunia internasional, termasuk negara berpengaruh dunia.
Indonesia, menurut dia, memiliki peran besar untuk mewujudkan target ini. Keterlibatan Indonesia ini menjadi harapan besar dunia Islam internasional. Dan ini sudah seharusnya dilakukan Indonesia, karena inilah amanah konstitusi negara.
"Oleh karena itu, saya sangat menghargai sekali usaha negara, menggolkan kemerdekaan utuh Palestina ini," katanya, Ahad (6/3).
Dijelaskan dia, konflik Tmur Tengah dan sebagian besar isu Islam di dunia internasional saat ini, tidak bisa dilepaskan dari masalah pokoknya yakni konflik antara Palestina-Israel. Konflik yang lebih dari setengah abad tidak kunjung terselesaikan ini menjadi pekerjaan berat negara-negara berpenduduk muslim yang tergabung dalam OKI.
"Kita berharap kepada negara-negara yang terlibat dalam KTT Luar Biasa OKI fokus pada persoalan Palestina sebagai agenda utama dalam politik luar negeri mereka. Karena persoalan Palestina ini persoalan pokok dunia dan segala konflik di dunia Islam," kata dia.