REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Generasi Muda Partai Golkar menyayangkan adanya putusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak kasasi Partai Golkar kubu Munas Ancol. MA bisa dikatakan hampir sama dengan kelompok yang menginginkan Golkar hancur, tentu dengan caranya sendiri.
Inisiator Generasi Muda Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia mengatakan, tentu ini akan sangat merugikan terhadap citra para penegak hukum dan MA, mengingat beberapa waktu terakhir dilanda kasus gratifikasi.
"Putusan ini menambah sekian banyak deretan rasa ketidakpercayaan masyarakat terhadap hukum sebagai solusi," kata dia saat dihubungi Republika.co.id, baru-baru ini.
Secara internal, putusan MA tersebut merupakan ujian nyata apakah proses rekonsiliasi bisa berjalan mulus atau tidak. Pasalnya selama ini banyak pihak meragukan apakah proses rekonsiliasi bisa berjalan serius atau tidak. Hal itu dapat dibuktikan pascaputusan MA.
Apabila putusan yang memenangkan Munas Bali secara perdata itu dipolitisasi dan dikapitalisasi untuk membatalkan seluruh proses rekonsiliasi, maka dapat disimpulkan niat, ucapan, kesepakatan, tindakan, dan langkah rekonsiliasi serta penyatuan selama ini adalah palsu.
"Penuh dengan ketidakjujuran, ketidakikhlasan, dan tipu daya," ujar Wakil Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Golkar Munas Riau ini.