REPUBLIKA.CO.ID, PURWAKARTA -- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Purwakarta, Jabar, menginformasikan bahwa trase kereta cepat Jakarta-Bandung melintasi zona rawan longsor.
Dengan begitu, jalur yang melintasi Purwakarta tersebut tidak aman. Sehingga, perlu antisipasi sejak dini. Supaya, tak menimbulkan masalah di kemudian hari.
Kepala ESDM Kabupaten Purwakarta, Akun Kurniadi, mengatakan, ada 18 desa yang masuk zona merah. Salah satunya, berada di Kecamatan Sukatani. Sedangkan, jalur kereta cepat juga melintasi kawasan tersebut.
"Kami sudah informasikan ke bagian PT KCIC, tentang desa zona merah ini," ujarnya, kepada Republika.co.id, Jumat (4/3).
Menurut Akun, trase kereta cepat yang melintasi Purwakarta panjangnya sekitar 23,6 kilometer. Melintasi, lima kecamatan dan 18 desa. Dari 18 desa itu, ada yang masuk zona merah alias rawan longsor.
Sementara itu, pimpinan proyek PT Kereta Cepat Indonesia-China (KCIC) Yus Rizal, mengaku, pihaknya telah menerima informasi dari pihak Pemkab Purwakarta mengenai kontur wilayah yang akan di lalui kereta cepat ini. Memang, setelah melakukan kajian dari Jakarta hingga Bandung, medan terberat yaitu ada di Purwakarta.
"Karena, di Purwakarta trase keretya cepat akan melintasi daerah rawan longsor serta daerah tambang batu," ujarnya.
Karena itu, khusus di wilayah ini akan ada perlakuan berbeda. Salah satunya, dengan membangun terowongan dan jembatan. Untuk terowongan sendiri, rencananya akan ada empat titik dan satu titik jembatan. Adapun kedalam terowongan ini, minimalnya 40 meter.