REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Benteng Otanaha di Desa Dembe, Kota Barat, Kota Gorontalo, bakal menjadi salah satu lokasi pemantauan gerhana matahari pada 9 Maret 2016.
"Kami ingin memotret gerhana walaupun hanya parsial. Ini adalah peristiwa langka yang sangat dinanti dan mudah-mudahan bisa terpantau di Benteng Otanaha," kata Ketua Masyarakat Fotografi Gorontalo Adiwinata Solihin di Gorontalo, Kamis (3/3).
Selain memanfaatkan lokasi untuk pemantauan gerhana, kata dia, pengunjung juga akan bisa menikmati pemandangan indah dari bukit tersebut.
Untuk penggemar fotografi, katanya, kehidupan hewan liar pun dapat menjadi sasaran berburu foto mereka, setelah memantau gerhana.
Ketua Komunitas Astrologi Gorontalo Farid Dihuma mengatakan benteng yang berada di lokasi cukup tinggi, diharapkan dapat mengakomodasi keinginan untuk merekam dan mengabadikan peristiwa gerhana. Komunitas tersebut juga mempersiapkan alat untuk memantau gerhana, seperti kacamata khusus dan teropong.
Pada kesempatan sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika menyatakan Gorontalo tidak termasuk dalam daerah yang bisa dijadikan tempat menyaksikan gerhana matahari total namun warga dapat melihat gerhana parsial.
"Gerhana ini bisa teramati bila cuaca bersahabat dan hanya akan tampak parsial karena posisi bulan tidak menutup sempurna," kata Hasan Arif Efendi, petugas BMKG Gorontalo.
Dia menjelaskan untuk wilayah Kota Gorontalo, gerhana dimulai sekitar 07.30 hingga 10.09 Wita, dan mencapai maksimum pada 08.45 Wita. "Posisi matahari berada di timur, antara 95 derajat hingga 100 derajat dari utara. Ketinggian matahari mulai 23 hingga 60 derajat dari horizon," katasnya.
Bagi warga Gorontalo yang ingin menyaksikan dan mengabadikan gerhana matahari total, ia menyarankan untuk pergi ke beberapa wilayah Sulawesi Tengah, seperti Palu, Ampana, dan Luwuk.