REPUBLIKA.CO.ID,PEKANBARU -- Ketua MPR Zulkifli Hasan menghadiri pelantikan Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Provinsi Jambi di rumah dinas gubernur setempat, Rabu.
Zulkifli yang juga Ketua Dewan Pakar ICMI pusat itu mengatakan, tantangan Indonesia menghadapi MEA bukan hanya ekonomi tapi juga sosial dan budaya.
Zulkifli juga mengatakan, ICMI diharapkan mampu menjadi pemersatu bagi umat agama Islam yang banyak berbeda paham.
"Kita berharap ICMI jadi penengah dan pemersatu umat untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan. Khusus ICMI Jambi diharapkan memberikan kemajuan besar bagi Jambi dan Indonesia," kata Zulkifli.
Ketua Umum ICMI Pusat Jimly Assidqie mengatakan, ICMI memang sudah lama tidak ada gaung karena tidak adanya kepemimpinan, namun kemudian diputuskan kembali ICMI diaktifkan lagi.
Jimly mengatakan, dalam ekonomi pasar dan dunia politik, demokrasi tidak peduli kualitas tapi yang dibutuhkan kuantitas. Karena itu sangat penting memperkuat kembali ilmu pengetahuan dan teknologi.
Rohnya ICMI, kata Jimly, yakni keseimbangan iman taqwa (imtaq) dan ilmu pengetahuan (iptek) sebab suatu peradaban tidak akan maju tanpa ilmu pengetahuan.
"Maka dari itu ICMI perlu kita hidupkan, imtaq dan iptek adalah kontek ICMI. Gerakan ini sangat penting, tidak ada peradaban manusia hanya karena kebebasan, tapi harus ada Imtaq dan Iptek," kata Jimly.
Jimly berharap ICMI Jambi dapat berperan dalam pembangunan khususnya di Jambi dan menjadi penggerak untuk daerah-daerah lain.
"ICMI harus partnership dengan pemerintahan dan dunia usaha dalam mempercepat pembangunan daerah," katanya menambahkan.
Sementara itu, Gubernur Jambi Zumi Zola yang juga sebagai Ketua Dewan Penasehat ICMI Jambi yakin ICMI Jambi mampu bangkit setelah fakum selama enam tahun.
Selaku gubernur dirinya menekankan siap membantu dan menjadikan ICMI Jambi bangkit dan berkarya serta menjadi mitra yang baik dalam pembangunan Jambi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika