Selasa 01 Mar 2016 18:39 WIB

Banjir Masih Menggenangi Kota Tangerang

Rep: C35/ Red: Ilham
Banjir di Tangerang, Banten (ilustrasi)
Banjir di Tangerang, Banten (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Banjir masih menghantui warga Kota Tangerang. Hingga saat ini, beberapa titik rawan banjir masih terendam air bah akibat intensitas hujan masih cukup tinggi di kota Tangerang.

"Saat ini yang terparah di perumahan Total Persada, yang ketinggian airnya mencapai 135 sentimeter," kata Ketua Taruna Tanggap Bencana (Tagana), Tatan Fauzi kepada Republika.co.id di Tangerang, Selasa (3/1).

Tatan menjelaskan, terdapat 1.250 jiwa yang terdampak banjir tersebut, yang tersebar di RW 7 dan RW 8. Hingga saat ini, para korban sudah dievakuasi di dua posko pengungsian yang sudah disiapkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tangerang. Dua lokasi pengungsian tersebut berada di Masjid Al Mujahidin dan di Gedung Olahraga (GOR) Total Persada.

Adapun daerah lain yang terdampak banjir yaitu di perumahan Mutiara Pluit, yang letaknya tak jauh dari perumahan Total Persada. Hingga saat ini, ketinggian air di kawasan tersebut variatif, yaitu pada kisaran 50-80 sentimeter. Namun BPBD dan Tagana masih mengkhawatirkan banjir di perumahan ini karena letaknya yang lebih rendah dari perumahan Total Persada.

Di perumahan Mutiara Pluit, warga dievakuasi ke pos pengungsian yang berada di masjid Al Jihad dan di depan ruko-ruko yang tidak terdampak banjir. Tenda-tenda darurat didirikan oleh BPBD. "Perumahan Pluit masih dikhawatirkan, karena ketika banjir di perumahan Total Persada surut, maka mengalirnya ke sana," katanya.

Di Kecamatan Periuk, selain dua perumahan tersebut, perumahan Periuk Damai juga mengalami kebanjiran. Total jumlah korban terdampak banjir di kecamatan tersebut mencapai 1.400 jiwa. Dengan demikian, warga perumahan Total Persada yang paling banyak terdampak banjir saat ini.

Kecamatan Candulan juga terdampak banjir dengn total sekitar 1.100 jiwa. Ketinggian air di sana mencapai 60-90 sentimeter. Sementara di Kecamatan Benda, ketinggian air berkisar pada 40-70 sentimeter.

Tatan mengaku pompa air yang berada di perumahan yang berada tidak jauh dari sungai sudah otomatis difungsikan ketika ada kenaikan debit air. Tidak hanya itu, dia mengaku Dinas Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air juga sudah mengirimkan pompa portable untuk mengurangi banjir di kawasan-kawasan tersebut.

Wali Kota Tangerang, Arief R. Wismansyah mengaku akan segera menyelesaikan persoalan genangan yang ada di daerah aliran Kali Candulan, terutama terkait dengan normalisasi Kali Angke yang menjadi induk Kali Candulan. “Kita fokus untuk menyelesaikan penurapan, makanya kita segera komunikasikan dengan pemerintah pusat karena memang itu tanggung jawab mereka,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement