Selasa 01 Mar 2016 18:40 WIB

Penyakit 'Demam Keong' Masih Jadi Perhatian Dunia

Menteri Kesehatan Nila Moeloek.
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Nila Moeloek.

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Menteri Kesehatan RI Prof. Dr. dr. Nila Djuwita F. Moeloek, SpM (K) mengatakan penyakit demam keong atau schistosomiasis hingga kini masih menjadi perhatian dunia internasional walaupun penyakit tersebut hanya berada di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada, Provinsi Sulawesi Tengah.

"Penyakit ini satu-satunya di Indonesia tetapi menjadi sorotan dunia. Saya sering ditanya oleh dunia mengenai schistosomiasis," katanya di hadapan Gubernur Sulawesi Tengah Longki Djanggola dan Tim Terpadu Penanganan Schistosomiasis di terminal Bandara Mutiara Palu, Selasa (1/3).

Menteri bersama sejumlah pejabat di Kementerian Kesehatan tiba di Bandara Mutiara Palu, Selasa sore.

Setibanya di bandara, ia langsung menggelar pertemuan di ruang VIP Bandara dihadiri sejumlah dokter yang tergabung dalam tim penanganan schistosomiasis, dinas terkait dan unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah provinsi.

Menkes mengatakan salah satu negara yang peduli dengan schistosomiasis adalah New Delhi. "New Delhi minta betul perhatian Indonesia untuk atasi schistosomiasis," katanya.

Dia mengatakan sudah ada sejumlah doktor lahir dari penelitian schistosomiasis tersebut, bahkan para pakar di bidang penyakit mematikan itu sudah meninggal dunia. "Tetapi schistosomiasis-nya masih ada," katanya.

Ia mengatakan ongkos yang dikeluarkan negara bahkan bantuan dunia internasional untuk mengobati schistosomiasis tersebut sudah banyak, namun menyerupai cacing yang menular tersebut masih tetap ada. Bahkan meluas sampai ke lembah Bada, Kabupaten Poso.

Data Dinas Kesehatan Kabupaten Poso menyebutkan, penyebaran schistosomiasis berada di enam kecamatan dan tersebar di 26 desa, yakni Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Peore, Kecamatan Lore Tengah, Lore Selatan, Lore utara, dan Lore Barat. Sementara untuk Kabupaten Sigi sebanyak lima desa di dataran Lindu.

Schistosomiasis adalah penyakit menular menahun yang menyerang manusia. Penyakit ini hanya ada di dataran tinggi Lindu, Napu dan Bada, Sulawesi Tengah.

Schistosomiasis bersumber dari keong yang menular melalui pembuluh darah dan mengakibatkan infeksi hingga menyebabkan perut bengkak. Menkes mengatakan penyakit ini dapat menyebabkan kematian jika tidak segera diatasi.

Menkes khawatir jika prilaku masyarakat seperti membuang tinja di sungai tidak berubah, schistosomiasis akan sulit diatasi. "Nanti saya kuatir ini ditanya lagi sama WHO (organisasi kesehatan dunia)," katanya.

Untuk itu, Menkes juga mengajak pihak lain seperti TNI untuk terlibat dalam mengatasi schistosomiasis tersebut melalui gerakan pembuatan jamban dan mengubah prilaku masyarakat.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement