REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima TNI, Jendral Gatot Nurmantyo membenarkan telah terjadi penembakan di Poso. Satu orang yang tewas itu diduga adalah anggota dari kelompok teroris Santoso.
Gatot mengatakan, TNI sifatnya backup dalam operasi Santoso. Namun ia membenarkan telah terjadi baku tembak. Saat ini tim gabungan tersebut masih melakukan pengejaran terhadap Santoso cs.
"Jadi kami membantu kepolisian bergabung Kopasus, Kostrad dan Brimob, sama kemudian penindakan," ujar Gatot, Selasa (1/3).
Kejadian tersebut terjadi sekitar pukul 18.30, Ahad (28/2). Dari operasi tersebut diamnkan pistol revolver, tiga senjata rakitan dan 15 bom molotov.
Baku tembak itu terjadi di di Uwe Pokaihaa Desa Torire, Lore Piore, Poso, Sulawesi Tengah sejak Minggu (28/2) hingga Senin (29/2) dini hari. Gatot mengatakan, selain pistol dan senjata rakitan ada pula 7 buah tenda dan 20 karung bekas di wilayah itu.
Saat ini, barang bukti tersebut masih diperiksa oleh Tim Inafis dan masih diselidiki oleh tim kepolisian. Gatot pun mengatakan operasi masih terus berlangsung.