Jumat 26 Feb 2016 04:32 WIB

Menristekdikti: Pembinaan Perguruan Tinggi Swasta Bukan Pembinasaan

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Winda Destiana Putri
Perguruan tinggi swasta
Foto: atmabhakti
Perguruan tinggi swasta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir menegaskan, pembinaan terhadap sejumlah Perguruan Tinggi Swasta (PTS) bukan pembinasaan. Hal yang terpenting dari pembinaan itu untuk memperbaiki hal-hal yang dianggap belum sesuai di suatu PTS.

"Karena itu, kami bentuk tim yang secara khusus melakukan itu," kata Mantan Rektor Terpilih Universitas Diponegoro (Undip) ini dalam Rapat Kerja Nasional Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABP PTSI) di Universitas Yarsi, Jakarta, Kamis (25/2). Bahkan, pihaknya juga telah membentuk tim serupa untuk menyelesaikan pendidikan dokter agar kompetensinya lebih baik.

Menurut Nasir, pembinaan ini tidak hanya melibatkan Kementerian, Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) tapi banyak pihak lainnya.

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), ABP PTSI, dan Koordinasi Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) juga masuk ke dalam tim tersebut.

Nasir menerangkan, tim pembinaan ini bertugas untuk mendampingi PT-PT yang masih perlu untuk diperbaiki dalam segala aspek. Ia juga menegaskan pembinaan ini kegiatan penting untuk melahirkan PTS yang lebih berkualitas lagi ke depannya.

"Harus juga mengedepankan kegiatan pembinaan dalam Wasdalbin (Pengawasan, Pengendalian dan Pembinaan)," kata Nasir.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Badan Penyelenggara Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (ABPP PTSI), Thomas Suyatno mengaku juga terlibat dalam tim pembinaan tersebut.

Pihaknya jelas akan mengajak dan membicarakan lebih jauh tentang kondisi sebenarnya jika terdapat anggotanya masuk ke dalam daftar PTS pembinaan tersebut.

"Jangan ada pembinasaan, adanya pembinaan. Era baru menekankan pembinaan daripada pengawasan. Namun jika suatu PT memang sudah tak mungkin untuk hidup, ya tak perlu dibina," tambah Thomas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement