REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Food and Agriculture Organization (FAO) melaporkan selama 2015 sebanyak 19,4 juta orang Indonesia menderita kelaparan.
Guru Besar Institut Pertanian Bogor (IPB) Dadang Sukandar menilai hal tersebut terkait tingkat ketahanan pangan yang belum stabil.
"Dalam upaya peningkatan ketahanan pangan, swasembada beras dan kedelai layak diprioritaskan," kata Dadang, Kamis (25/2).
Dia menambahkan, hampir 50 persen terhadap angka kecukupan energi dan protein dipenuhi oleh dua komoditi tersebut. Selain itu, kata dia, tersedianya sawah yang luas untuk padi juga menjadi prioritas yang mendukung.
"Sawah luas dan dan tersedianya lahan yang berpotensi tinggi untuk kedelai juga harus ada di samping tersedianya petani dalam jumlah besar," jelas Dadang.
Tak hanya itu, Dadang melanjutkan, varietas unggul padi dan metode budidaya kedelai yang bisa memberikan produktivitas tinggi harus ditemukan. Dengan begitu, menurutnya Badan Pusat Statistik (BPS) perlu meninjau metode pendugaan produksi gabah dan merevisi garis kemiskinan.
"Khususnya garis kemiskinan makanan makanan karena kedua hal ini mengindikasikan adanya inkonsistensi data," tutur Dadang.