Kamis 25 Feb 2016 11:51 WIB

Banyak 'Jalur Tikus' di Perbatasan

Perbatasan RI-Timor Leste
Foto: Antara
Perbatasan RI-Timor Leste

REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG  --  Komandan Korem 161/Wirasakti Kupang Brigjen TNI Heri Wiranto mengakui masih banyak "jalur tikus" yang digunakan untuk oleh para penyelundup untuk menyelundupkan barang-barang dari Indonesia ke Timor Leste.

"Saat ini pos lintas batas terpadu hanya ada di beberapa titik seperti di Mota'ain, Motamasin dan di Wini, sehingga kasus-kasus penyelundupan tersebut masih terus terjadi," kata Heri Wiranto di Kupang, Kamis (25/2).

Ia mengatakan sejauh ini TNI di perbatasan sendiri sudah bekerja secara maksimal untuk menjaga wilayah-wilayah pos lintas batas dan berpatroli mencegah terjadinya kasus-kasus penyelundupan.

Namun, jalur-jalur tikus yang selalu digunakan oleh para penyelundup selalu berbeda sehingga pihaknya terkadang kesulitan mengamankannya ketika terjadi penyelundupan.

"Beberapa waktu lalu kita berhasil mengamankan beberapa ton pupuk subsidi yang seharusnya diberikan kepada para petani kita. Karena mendapat informasi dari masyarakat," katanya.

Selain itu juga, pada Kamis (18/2) Februari lalu juga pasukan Satgas perbatasan juga lakukan penangkapan terhadap dua pelaku penyelundupan kendaraan bermotor di "jalur tikus" gunung Putih yang dilaporkan menjadi jalur penyelundupan.

Namun usai diamankan, keluarga tersangka menilai bahwa TNI melakukan penganiayaan terhadap kedua tersangka tersebut akibat melakukan penyelundupan kendaraan bermotor roda dua ke Timor Leste.

"Tetapi masalah ini sudah selesai. Awalnya dilaporkan kalau dianiaya sama anggota, tetapi setelah divisum tidak ada masalah," tuturnya.

Kejadian seperti itu menurut Komandan berbintang satu tersebut harus menjadi pembelajaran bagi penyelundup yang lain.

"Mereka diberikan pelajaran agar tidak melakukan hal yang sama lagi, khususnya bagi penyelundup yang lain. Kalau tidak ingin dipukul jangan lakukan penyelundupan. Sederhana saja kan itu?," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement