REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesian Corruption Watch mencatat, keuangan daerah menjadi salah satu sektor yang paling rentan untuk dikorupsi. Keuangan daerah merupakan lahan paling basah untuk bisa dimanipulasi dan digunakan untuk transaksi korupsi.
Wana Alamsyah, Staff Divisi Investigasi ICW mengatakan keuangan daerah adalah satu dari lima sektor yang menjadi lahan basah para koruptor. Empat sektor lainnya adalah pendidikan, transportasi. sosial kemasyarakatan, dan kesehatan.
Wana mengatakan, keuangan daerah menjadi salah satu sektor yang paling sering dikorupsi. Sebanyak 105 dari 550 kasus korupsi di Indonesia pada 2015 ini memakai keuangan negara. Dana yang paling rentang digunakan adalah dana keuangan daerah dalam sektor pembelian jasa dan barang.
"Berbagai modus dipakai untuk mengolah keuangan daerah ini untuk bisa dikorupsi. Salah satunya melalui cara proyek fiktif, laporan fiktif hingga Markup Markdown dan suap untuk memperlancar aksi manipulatif," ujar Wana, Rabu (24/2)
Namun, tak hanya disitu. Menurut Wana sektor pelayanan publik seperti pendidikan, transportasi dan kesehatan memang menjadi lahan empuk selanjutnya untuk dimanipulatif.
"Sektor pelayanan publik sebenarnya juga mengindikasikan bahwa segala program pemerintah saat ini belum bisa benar benar dirasakan rakyat. Sebab pada 2015 ini sektor ini merupakan sektor yang paling rentan untuk dikorupsi. Hal ini terbukti ketika korupsi terjadi di sektor pendidikan, transportasi dan kesehatan masuk dalam lima terbanyak," ujar Wana.