REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Kebijakan kantong plastik berbayar yang dipatok harga Rp 500 per kantong plastik di Tangerang dan Rp 200 di Tangerang Selatan (Tangsel) dirasa kurang signifikan dalam upaya mengurangi sampah plastik. Dwi Sara Apriana (24) warga Ciledug, kota Tangerang mengaku harga tersebut terlalu murah. Terlebih jika tujuannya untuk mengurangi sampah plastik, menurut dia, nilai tersebut tidak terlalu signifikan dampaknya.
"Jujur kalau saya daripada repot bawa kantong plastik dari rumah mending beli saja. Karena harganya cuma segitu," ujarnya kepada Republika.co.id di Tangerang, Senin (22/2).
Sementara itu dia menegaskan, dapat dipastikan kebanyakan warga akan melakukan hal yang sama mengingat harga kantong plastik yang terjangkau tersebut. Sehingga dengan adanya respons warga seperti demikian tidak akan mencapai esensi adanya kebijakan yang bertujuan mengurangi sampah plastik.
(Baca Juga: Kebijakan Kantong Plastik Berbayar Belum Menjadi Instrumen Hukum)
Senada dengan Sara, Esti Kumala (25), warga Pondok Aren, kota Tangsel yang sudah merasakan kebijakan tersebut juga merasa dampaknya tidak terlalu signifikan. Dengan harga Rp 200 per kantong plastik menurut dia sangat terjangkau. Sehingga warga akan tetap membeli kantong plastik baru ketika berbelanja di retail-retail modern.
"Tadi malam, Ahad (21/2), saya berbelanja di Giant Bintaro dan membutuhkan dua kantong plastik. Ya saya beli saja karena harganya murah, hanya Rp 200 per kantong," katanya.