REPUBLIKA.CO.ID, BANGKALAN -- Ketua Himpunan Generasi Muda Madura (Higemura) Muhlis Ali menyatakan upaya memperjuangkan pembentukan Provinsi Madura harus melibatkan semua pihak pada empat kabupaten di Pulau Madura.
"Semua unsur harus dilibatkan dan tidak bisa hanya dilakukan oleh kelompok tertentu," kata Muhlis Ali dalam rilis yang disampaikan, di Bangkalan, Ahad (21/2).
Ia menyatakan, aspirasi untuk membentuk Pulau Madura menjadi provinsi tersendiri, terpisah dari Provinsi Jawa Timur, sebenarnya merupakan keinginan masyarakat di pulau penghasil garam itu untuk menjadi masyarakat yang mandiri.
Sebagian warga Madura, kata Muhlis Ali, ingin mengatur tata kelola pemerintahan di Madura sendiri, dan tidak terikat dengan Jawa Timur. "Tapi kalau perjuangan membentuk Provinsi Madura ini parsial dan dilakukan sendiri-sendiri, maka upaya ini akan sulit terwujud," katanya lagi.
Kekompakan dari semua pihak, baik para pegiat LSM atau pun pemerintah daerah pada empat kabupaten di Pulau Madura, menurutnya, sangat penting. "Koordinasi dengan pemkab dan DPRD di Madura harus dilakukan, tidak parsial seperti sekarang ini," katanya lagi.
Mantan Ketua Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) ini menilai, pemkab dan DPRD di Pulau Madura belum satu suara, sehingga perlu dilakukan sosialisasi tentang alasan mendasar kenapa perlu dibentuk Provinsi Madura.
"Jika tidak ada dukungan yang utuh dari pemkab pada empat kabupaten di Pulau Madura ini, maka sulit rasanya untuk mewujudkan cita-cita ideal menjadikan Pulau Madura ini sebagai sebuah provinsi, terpisah dari Jawa Timur," katanya lagi.
Menurutnya, upaya memperjuangkan terbentuk Provinsi Madura melalui jalur sosial, memang telah dilakukan, tapi upaya politis dengan meminta dukungan pemkab dan DPRD di Madura masih belum dilakukan sama sekali.