Sabtu 20 Feb 2016 09:32 WIB

Indonesia Harus Diet Sampah Plastik

Sampah plastik
Foto: abc news
Sampah plastik

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --Pendiri Greeneration Indonesia Bijaksana Junerosano mengatakan kampanye juga dilakukan di media sosial dengan menggunakan tanda pagar #bebassampah2020.

"Dukungannya luar biasa, berbagai komunitas seluruh Indonesia tidak berhenti menghubungi untuk bergabung, ada yang ingin kerja bakti memungut sampah di laut, di sungai, di gunung, di kota," ujar dia.

Diet kantong plastik, ia mengatakan juga menjadi salah satu metode untuk menekan sampah plastik, begitu juga penetapan kantong plastik berbayar.

Berdasarkan riset yang dilakukan Greeneration Indonesia sejak 2008, diet kantong plastik dan metode kantong plastik berbayar akan mampu mengurangi sampah plastik di Indonesia hingga 70 persen dalam setahun.

Berdasarkan perhitungan dari Ditjen Pengelolan Sampah, Limbah, dan B3 KLHK, total jumlah sampah Indonesia di 2019 akan mencapai 68 juta ton, dan sampah plastik diperkirakan akan mencapai 9,52 juta ton atau 14 persen dari total sampah yang ada.

Target pengurangan timbunan sampah secara keseluruhan sampai dengan 2019 adalah 25 persen, sedangkan 75 persen penanganan sampahnya dengan cara composting dan daur ulang bawa ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia berada di peringkat kedua dunia penghasil sampah plastik ke laut yang mencapai sebesar 187,2 juta ton setelah Tiongkok yang mencapai 262,9 juta ton.

Berada di urutan ketiga adalah Filipina yang menghasilkan sampah plastik ke laut mencapai 83,4 juta ton, diikuti Vietnam yang mencapai 55,9 juta ton, dan Sri Lanka yang mencapai 14,6 juta ton per tahun.

Setiap tahun produksi plastik menghasilkan sekitar delapan persen hasil produksi minyak dunia atau sekitar 12 kita barel minyak atau setara 14 juta pohon.

Lebih dari satu juta kantong plastik digunakan setiap menitnya dan 50 persen dari kantong plastik tersebut dipakai hanya sekali lalu langsung dibuang, dan dari angka tersebut hanya lima persen yang benar-benar di daur ulang.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement