Jumat 11 Jan 2019 12:10 WIB

Bappeda NTB Luncurkan Gerakan Bebas Sampah

Warga NTB diajak mengubah pola pikir dalam menempatkan kesehatan sebagai prioritas.

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Muhammad Hafil
Aparat TNI membersihkan sampah di pantai wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Aparat TNI membersihkan sampah di pantai wisata Gili Trawangan, Desa Gili Indah, Pemenang, Tanjung, Lombok Utara, NTB, Rabu (8/8).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (NTB) Bappeda Nusa Tenggara Barat (NTB) meluncurkan gerakan zero waste atau bebas sampah pada Jumat (11/1). Wakil Gubernur NTB Sitti Rohmi Djalilah mengapresiasi langkah Bappeda Provinsi NTB dalam menginisasi dan menciptakan lingkungan kantor yang bebas sampah.

Dia berharap para pegawai Bappeda NTB mampu menjadi agen bebas sampah.

"Ini merupakan kegiatan yang esensinya sangat penting untuk masa depan NTB, jadi sangat tepat jika Bappeda menjadi pionir bebas sampah," ujar Rohmi di Kantor Bappeda NTB, Jumat (11/1).

Rohmi menjelaskan gerakan bebas sampah merupakan sesuatu yang sangat mendasar dalam kehidupan. Dia mengajak masyarakat NTB mengubah pola pikir dalam menempatkan kesehatan sebagai prioritas utama dalam kehidupan.

"Kenapa sampai kualitas air di NTB rendah, kenapa kualitas air di Bali lebih baik, jawaban adalah manusianya. Kita harus mengubah pola pikir masyarakat untuk punya standar kesehatan yang bagus," kata Rohmi.

Rohmi berharap para aparatur sipil negara (ASN) menjadi contoh bagi masyarakat dalam gerakan bebas sampah. Rohmi juga mengajak masyarakat NTB memiliki sebuah pandangan yang seragam bahwa tindakan membuang sampah sembarangan merupakan sebuah kejahatan.

"Mari kita rasakan, membuang sampah sembarangan adalah seperti melakukan kejahatan besar. Bayangkan terurainya berapa lama, apalagi jika masuk laut dan terlebih lagi kita merupakan daerah pariwisata," ucap Rohmi.

Kepala Bappeda NTB Ridwansyah menegaskan komitmennya dalam mengajak pegawai Bappeda NTB untuk mengurangi dan menyelesaikan sampah mulai dari lingkungan kantor.

"Itulah komitmen kami dengan jumlah 150 pegawai. Artinya, ketika sekali rapat, sekali kegiatan, bisa jadi dalam sehari paling tidak membawa botol dan meminum dari bahan plastik. Insya Allah dalam Sehari 500 botol plastik yang kita bisa kurangi sampahnya," kata Rohmi menambahkan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement