REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama akan segera mendatangkan bus baru untuk mengganti angkutan Metro Mini di Jakarta. Menanggapinya, sopir Metro Mini mengajukan satu syarat.
"Oke tidak masalah, tapi masalahnya apakah cukup menutupi kebutuhan?" ujar Chaniago di Jakarta, Rabu (17/2).
Pemilik Metro Mini S640 Jurusan Pasar Minggu-Tanah Abang ini mengatakan tidak masalah harus berganti menjadi sopir Transjakarta. Akan tetapi, dia perlu untuk mengetahui dengan pasti tentang nasib para pemilik dan sopir Metro Mini ke depannya.
"Kasarnya gini, usaha kami dimatikan terus kami ditampung di perusahaan transjakarta, oke asal menutupi kebutuhan anak istri kami," ujar Chaniago.
Chaniago berujar tidak menolak kebijakan pemerintah untuk melakukan peremajaan bus. Akan tetapi Chaniago meminta supaya pemerintah provinsi mau memberikan waktu.
"Kita nggak mungkin menolak kebijakan pemerintah, tapi minta tempo waktu dengan kondisi kami di lapangan," ujar Chaniago.
Chaniago juga tak bosan-bosan untuk mengatakan jika bukan masalah tidak setuju bergabung dengan Transjakarta. akan tetapi banyak sopir atau pemilik Metro Mini yang masih memiliki tanggungan dengan beberapa pihak salah satunya bank saat peremajaan sebelumnya.
Namun, karena izin perpanjang trayek dimatikan justru masalah mereka tidak bisa diselesaikan. Mereka tidak bisa melunasi cicilannya.
Tidak sedikit kata Chaniago para pemilik Metro Mini yang pada akhirnya putus asa lalu menjual kendaraan mereka ke tukang besi tua.
"Harga mobil Rp 100 juta lebih dikilokan hanya Rp 3 juta rupiah, sedih kan?" ujar Chaniago.
Menurut dia, pihak Metro Mini justru akan senang apabila saat bus Transjakarta datang mereka bisa menggunakan mobil tersebut. Kemudian juga bisa mencicil mobil tersebut.
"Istilahnya kami dikasih mobil baru tanpa harus DP dulu, kemudian administrasi surat-surat juga ada, kemudian kami bisa mencicil, kami malah senang," ujar Chaniago.