Selasa 16 Feb 2016 22:35 WIB

Indonesia Berpotensi Kembangkan Turbin Angin

Pembangkit listrik tenaga angin di selatan kota Kairo yang menjadi awal proyek energi alternatif di Mesir
Foto: dw-world.de
Pembangkit listrik tenaga angin di selatan kota Kairo yang menjadi awal proyek energi alternatif di Mesir

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pakar sekaligus peneliti di Laboratory of Electric Machinery, Departement of Electrical and Electronic Engineering, Kitami Institute of Technology, Hokkaido, Jepang, Marwan Rosyadi mengatakan bahwa Indonesia berpotensi mengembangkan turbin angin (wind turbin) untuk memenuhi kebutuhan listrik.

"Indonesia sangat berpotensi untuk mengembangkan turbin angin guna memenuhi kebutuhan listrik di Indonesia yang masih dinilai kurang, apalagi didukung posisi Indonesia yang berdekatan dengan Samudera Hindia, sehingga angin akan berhembus kencang," kata dosen muda Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMS) itu ketika ditemui di UMS, Selasa (16/2).

Konsep turbin angin tersebut, lanjutnya, bisa diadaptasi dari Jepang karena posisinya yang juga berdekatan dengan Samudera Atlantik, serta Indonesia juga memiliki sumber daya alam yang kaya, namun hanya dinikmati oleh segelintir orang atau pihak tertentu.

"Berbagai negara maju pun mulai melakukan riset dan mengembangkan pemanfaatan sumber-sumber energi terbarukan dengan menggunakan tenaga air, uap maupun angin, seperti Jepang yang saat ini mulai membangun turbin angin untuk memenuhi pasokan listrik," kata Analisis Dinamik dan Pengendalian Jejala Daya Skala Besar yang digandeng dengan sumber-sumber energi terbarukan.

Berdasarkan Global Wind Energy Council (GWEC), sebuah organisasi statistik turbin-turbin dunia, kata dia, pada 2050 tren di Eropa tidak akan menggunakan bahan bakar fosil, seperti batu bara, minyak bumi, dan gas alam, namun menggunakan energi baru terbarukan yaitu tenaga air, uap dan angin.

"Penggunaan bahan bakar fosil untuk membangkitkan energi tidak selamanya bisa dilakukan, apalagi bahan bakar fosil merupakan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, sehingga persediaannya kian menipis," tuturnya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement