Selasa 16 Feb 2016 19:06 WIB

Pemerintah Minta Masyarakat Gotong Royong Cegah Banjir

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Damanhuri Zuhri
Banjir bandang/ilustrasi
Foto: Antara
Banjir bandang/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Curah hujan yang semakin tinggi mengakibatkan sejumlah wilayah terkena banjir. Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan pemerintah meminta agar masyarakat bersama-sama mencegah terjadinya banjir serta sadar akan lingkungan sekitarnya.

"Harus ada gerakan masyarakat soal kebersihan. Mulai kebersihan dari depan rumah, itu ada selokan dibersihkan, di Singapura saja ada jentik di selokan depan rumahnya didenda. Sekarang bagaimana perlu hari gotong royong untuk kerja bakti," kata Tjahjo usai menghadiri rapat terkait banjir di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (16/2).

Selain itu, Tjahjo juga mendorong pemerintah daerah agar membentuk Badan Penanggulangan Bencana Daerah di seluruh daerah. Sebab, masih terdapat sekitar 17 persen daerah yang belum memiliki badan penanggulangan bencana.

"Kami minta semua kepala daerah membuat badan penanggulangan bencana, itu masih ada 17 persen daerah tingkat dua yang belum punya dan kami mendorong," tambah dia.

Ia juga mengingatkan agar masing-masing daerah selalu siap siaga menghadapi berbagai bencana, seperti banjir dan gunung meletus. ia juga meminta agar penanganan terhadap masyarakat korban bencana pun perlu dipercepat.

Menurut Tjahjo, Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga memberikan arahan agar masyarakat di berbagai daerah mulai sadar untuk menjaga lingkungannya.

Sikap untuk tak membuang sampah sembarangan serta membersihkan selokan di lingkungan sekitar dinilainya dapat membantu mencegah terjadinya bencana banjir.

"Contoh Jakarta sajalah, 82 persen resapan air di sini enggak ada. Ahok sudah mulai kontrol galian galian sehingga mengurangi banjir," kata Tjahjo.

Sementara itu, Wapres JK menekankan agar pemerintah baik di daerah maupun di pusat segera mengambil langkah penanganan bencana.

JK mengatakan, dalam rapat tersebut dipaparkan banjir yang terjadi pada musim penghujan kali ini tak akan separah dibandingkan beberapa tahun silam. "Penanganannya otomatis sudah jalan semua tugasnya masing-masing, daerah pertama tangungjawab," kata JK.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement