Senin 15 Feb 2016 15:25 WIB

Dinas Tata Air Akui Banyak Bangunan tak Sesuai di Jakarta

Rep: C33/ Red: Winda Destiana Putri
 Warga berjalan menembus genangan air akibat banjir.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Warga berjalan menembus genangan air akibat banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Dinas Tata Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan mengatakan banyaknya bangunan di daerah Jakata Selatan yang tidak sesuai peruntukannya. Ia meminta pemimpin wilayah berperan aktif mendata penyebab genangan.

Teguh menjelaskan sampai saat ini pihaknya terus melakukan pendataan terhadap bangunan-bangunan penyebab genangan. Ia merasa bangunan semacam itu memang banyak di Jakarta Selatan.

"Di selatan, terutama banyak daerah-daerah yang tidak sesuai peruntukkannya. Banyak saluran air yang diduduki bangunan-bangunan liar, akhirnya timbul genangan. Itu tugas pak Lurah atau Camat untuk menginventarisasi saluran yang tertutupi bangunan itu," katanya kepada wartawan di Balai Kota, Senin (15/2).

Ia mencontohkan sudah menindak banyak bangunan di wilayah Sawah Besar dan Mangga Dua Selatan. Ia menyebutkan sudah membongkar lebih dari 88 bangunan yang menutupi anak kali Ciliwung. Sedangkan di wilayah Jaksel, ia mengaku sudah mulai pembongkaran.

"Ada tuh saya bongkar di daerah Pesanggrahan. Saya nanti mau masuk di Taman Marga Satwa untuk mengembalikan fungsi-fungsi waduk. Waduk Brigif juga kita jalan kok," ujarnya.

Sementara itu, ia mengatakan jumlah laporan genangan air terus berkurang hingga saat ini. Ia meyakini genangan air akan segera teratasi.

"Sesuai laporan qlue masyarakat, dari 287 titik turun ke 59, dari 59 tinggal 16 titik genangan. Sudah hilang, mungkin sebentar lagi habis, enggak ada lagi genagan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement