Ahad 14 Feb 2016 14:50 WIB

Ulah Manusia Jadi Faktor Utama Penyebab Banjir

Rep: Qommarria Rostanti/ Red: Nidia Zuraya
Dua anak bermain di depan pemukiman mereka yang terendam banjir di Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jum'at (12/2).  (Antara/Indrianto Eko Suwarso)
Dua anak bermain di depan pemukiman mereka yang terendam banjir di Perumahan Bukit Cengkeh II, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, Jum'at (12/2). (Antara/Indrianto Eko Suwarso)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –- Hujan sering disebut-sebut sebagai pemicu terjadinya banjir dan longsor. Namun faktor yang paling berperan menyebabkan banjir dan longsor adalah faktor antropogenik atau pengaruh ulah manusia. 

Makin rusaknya lingkungan seperti meluasnya lahan kritis, daerah aliran sungai kritis, rendahnya persentase ruang terbuka hijau dan hutan, berkembangnya permukiman di dataran banjir, pelanggaran tata ruang, buruknya pengelolaan sampah, sedimentasi, budidaya pertanian di lereng-lereng perbukitan atau pegunungan tanpa kaidah konservasi, dan lainnya telah menyebabkan wilayah makin rentan terhadap banjir dan longsor. 

Tak hanya itu, politik lokal juga makin meningkatkan kerentanan, dimana makin merebak ijin usaha pertambangan di bagian hulu daerah aliran sungai, minimnya pendanaan untuk pengurangan risiko bencana, terbatasnya staf profesional yang ditempatkan pada jabatan-jabatan strategis dan lainnya.

“Akumulasi dari berbagai masalah, dimana meningkatnya faktor-faktor penyebab dibandingkan dengan upaya pengelolaan lingkungan telah menyebabkan wilayah makin rentan,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, Ahad (14/2). 

Saat musim hujan, seolah-olah menjadi menakutkan karena akan muncul bencana banjir, longsor, dan puting beliung yang selalu timbul korban jiwa. Begitu pula sebaliknya, saat masuk musim kemarau, muncul ketakutan akan terjadinya bencana asap akibat kebakaran hutan  dan lahan, pertanian puso, krisis air dan kekeringan lain. 

“Jika hal ini dibiarkan maka bencana hidrometeorologi akan makin meningkat kejadian dan dampaknya,” ujar Sutopo.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement