Sabtu 13 Feb 2016 22:57 WIB

Polda Riau Limpahkan Tiga Tersangka Kasus Kebakaran Hutan ke Kejaksaan

Kebakaran hutan
Foto: ANTARA
Kebakaran hutan

REPUBLIKA.CO.ID, RENGAT -- Direskrimum Polda Riau melimpahkan tiga tersangka kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Indragiri Hulu, Provinsi Riau ke Kejaksaan Negeri Rengat.

"Mereka adalah petinggi d PT Lam lestari Makmur (PLM)," kata Kepala Kejaksaan Negeri Indragiri Hulu Teuku Rahman di Rengat, Sabtu (13/2).

Ia mengatakan, berkas perkara Karhutla beserta alat bukti telah diterima pihak Kejaksaan Negeri Rengat, mereka adalah berinisial IJP (40) selaku Direktur PT PLM, NMC (38) selaku manejer keuangan dan dan EJP (62) selaku manager plantation.

Dua dari tiga tersangka itu merupakan WNA (warga negara asing) yaitu NMC (38) Warga Negara India dan EJP (62) Warga Negara Malaysia, sedangkan IJP yang merupakan manejer PT PLM itu merupakan Warga Negara Indonesia.

Sementara Kepala Seksi Intelijen Kejari Rengat Afridel mengatakan , ketiga tersangka itu ditahan oleh penyidik Reskrimsus Polda Riau, namun karena tempat kejadian perkara berada di wilayah hukum Kejari Rengat, maka penyerahan tersangka dan barang bukti (Tahap II) untuk diproses secara hukum dilakukan di Kejari Rengat.

Penyidik telah menerima berkas tahap II, tersangka ditahan selama 20 hari kedepan, untuk saat ini dititipkan di rumah tahanan kelas II B Rengat. Jaksa Penuntut Umum (JPU) tengah mempersiapkan surat dakwaan sebelum dilimpahkan ke PN (Pengadilan negeri) Rengat, pasal yang didakwakan yakni pasal 92 ayat 1 huruf a, jo pasal 17 ayat 2 huruf b UU RI No 18 tahun 2013 tentang pencegahan dan pemberantasan pengrusakan hutan, jo pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

"Tersangka juga dikenakan pasal 109 jo pasal 68 UU RI No 39 tahun 2014 tentang perkebunan, serta UU Nomor 32 tahun 2009 tentang perlindungan dan pengelolalaan linkungan hidup," ujarnya.

Jaksa ini juga menyebutkan, atas perbuatan tersangka, akan terancam hukuman pidana maksimal 10 tahun kurungan penjara dan denda maksinal sebesar Rp5 miliar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement