REPUBLIKA.CO.ID,MATARAM -- Provinsi Nusa Tenggara Barat terus mencoba membangun dan mengembangkan potensi sumber daya alamnya, salah satunya ketersediaan energi angin untuk membantu memenuhi kebutuhan listrik masyarakat.
Kurtubi, salah seorang anggota legislatif dari Komisi VII DPRD NTB kepada wartawan di Mataram, Jumat, mengakui bahwa pemanfaatan energi angin untuk dikonversi menjadi listrik, sedang diupayakan oleh pemerintah.
"Pemerintah menaruh perhatian terhadap kebutuhan listrik masyarakat saat ini. Jika ketersediaan energi angin berpotensi untuk dikembangkan menjadi sumber listrik, pastinya kita akan bangun pembangkit," kata Kurtubi.
Sehubungan hal itu, Kurtubi mengatakan bahwa pemerintah sudah membangun kerjasama dengan Amerika Serikat untuk meneliti ketersediaan energi angin yang ada diwilayahnya.
"Kita sudah bekerjasama dengan pihak Amerika, dalam hal ini mereka membantu kita untuk meneliti masalah kecepatan angin, apakah memenuhi syarat untuk dimanfaatkan menjadi sumber listrik atau tidak," ujarnya.
Upaya pengembangan dan pemanfaatan sumber daya angin ini diakuinya sangat tepat untuk diterapkan di wilayah NTB, khususnya Lombok yang berbanding lurus antara populasi penduduk dan infrastruktur bangunan dengan kebutuhan listriknya.
"Seperti yang sedang dilakukan oleh pemerintah Bantul dan Yogyakarta, pemanfaatan sumber energi angin ini sangat tepat untuk memecahkan persoalan keterbatasan listrik di wilayah kita," ucapnya.
Untuk itu, ia berharap semoga peluang ini dapat dimanfaatkan dan dikembangkan di wilayah NTB, khususnya Lombok. Agar persoalan kebutuhan listrik, tidak lagi menjadi kendala masyarakat untuk memajukan daerahnya.