REPUBLIKA.CO.ID, DELI SERDANG – Para petani di Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, meminta pemerintah untuk memperbaiki klep pintu pencegah air laut pasang. Hal tersebut bertujuan untuk mencegah air laut membanjiri sawah milik warga yang berpotensi menyebabkan gagal panen.
Ketua Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) Dharma Tirta Kabupaten Deli Serdang, Suryano, mengatakan, jika pasang laut semakin tinggi, maka menyebabkan air laut masuk ke persawahan. “Tolong klep pintu pencegah air laut pasang itu diperhatikan dan diperbaiki agar air asin tak masuk ke saluran persawahan,” kata Suryano kepada Republika.co.id, Kamis (11/2) sore.
Menurut dia, meskipun pintu pencegah air laut itu sudah dipasang tinggi, namun klepnya tidak diperbaiki, air laut tetap masuk juga. Ini bisa merusak area persawahan.
Ketua Forum Pemberdayaan Petani Sejahtera Mandiri (Forum PPSM) Kabupaten Deli Serdang, Tugino menambahkan, pemerintah juga diharapkan mengontrol saluran irigasi saat musim hujan seperti saat ini. Karena, curah hujan yang tinggi kerap membuat sawah kebanjiran.
Biasanya, yang dilakukan petani saat ini adalah dengan menggunakan bendungan. Namun, pembuatannya masih sangat sederhana. “Ya, hanya menggunakan cangkul. Ini kurang efektif,” kata Tugino.
Menurutnya, potensi kerugian yang diderita petani saat banjir itu mencapai miliaran rupiah untuk seluruh wilayah Deli Serdang. Ini terjadi bila sawah milik petani mengalami gagal panen karena kebanjiran itu.
“Yang seperti ini sudah beberapa kali terjadi tahun-tahun sebelumnya,” kata Tugino.
Menanggapi hal tersebut, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman yang mendengarkan keluhan petani di Deliserdang itu mengatakan, ia meminta Pemerintah Daerah Kabupaten Deli Serdang untuk berkoordinasi dengan dia. Pihaknya menyediakan anggaran untuk membantu hal tersebut.
Dari hasil pembicaraan dengan pemerintah daerah setempat, Amran menyetujui untuk membantu perbaikan klep pintu pencegah air laut itu sebesar Rp 17 miliar dari APBN. “Jadi berdasarkan keterangan pemda, masalah ini sudah terjadi sejak 15 tahun terakhir. Nah, sekarang kita bantu yang nilainya mencapai Rp 17 miliar. Karena lahan yang dirugikan akibat air laut itu mencapai 3 ribu hektare. Kita harus bantu petani,” kata Amran usai pertemuan dengan pihak pemerintah daerah setempat, Jumat (12/2).
Amran menambahkan, bantuan perbaikan klep pintu itu juga berguna untuk mengantisipasi banjir saat musim penghujan ini. Selain itu, Amran juga menyarankan agar para petani di seluruh Indonesia untuk mengikuti asuransi petani yang mengalami gagal panen.
“Segera para petani mendaftarkan diri ke dinas pertanian setiap daerah. Ini untuk perlindungan bagi petani,” kata Amran.