Kamis 11 Feb 2016 11:39 WIB

Wagub AAU Pimpin Pemberangkatan Jenazah Mayor Ivy

Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2).
Foto: Antara/Ari Bowo Sucipto
Petugas mengangkut puing-puing pesawat latih tempur Super Tucano yang jatuh di permukiman warga di Jalan LA Sucipto, Malang, Jawa Timur, Rabu (10/2).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wakil Gubernur Akademi Angkatan Udara (AAU) Marsekal Pertama TNI Wahyu A Djaja memimpin upacara pemberangkatan jenazah Pilot Pesawat Super Tucano TT 3108 Mayor Pnb Ivy Safatillah di rumah duka, Jalan Perintis Kemerdekaan, Umbulharjo, Yogyakarta, Kamis (11/2). Acara pemberangkatan jenazah menuju Taman Makam Pahlawan Kusumanegara Yogyakarta tersebut dihadiri jajaran petinggi AAU, warga Umbulharjo, serta rombongan keluarga Mayor Pnb Ivy dari Tuban, Jawa Timur. "Apabila semasa hidup almarhum memiliki kesalahan, agar dibukakan pintu maaf selebar-lebarnya," kata Wakil Gubernur AAU Wahyu. 

Ia juga berharap pengabdian Mayor Pnb Ivy kepada negara semasa hidupnya layak mendapatkan penghormatan setinggi-tingginya. "Semoga darma bakti yang dilakukan menjadi contoh dalam mengemban tugas," kata dia.

(Baca Juga: Jenazah Mayor Ivy Ditemukan 8 Kilometer dari Titik Jatuhnya Pesawat).

Mayor Ivy meninggalkan seorang istri dan dua orang anak, yakni Aqsha (9) dan Rasya (7). Ia merupakan lulusan AAU tahun 2000 dan menjadi instruktur penerbang Skuad 21 Lanud Abdurrachman Saleh, Malang.

Pemberangkatan jenazah Mayor Pnb Ivy yang dilakukan secara militer itu mendapat perhatian dari warga sekitar. Selama prosesi upacara pemberangkatan menuju Taman Makam Pahlawan Kusumanegara, Yogyakarta, seluruh akses lalu lintas menuju kawasan rumah duka yang berada di pinggir Jalan Perintis Kemerdekaan ditutup.

Ivy meninggal ketika dirawat di RSSA Malang. Pilot pesawat itu sebelumnya ditemukan di sekitar persawahan di wilayah Karanglo, Kabupaten Malang. 

Pesawat Super Tucano yang jatuh di kawasan permukiman warga pada Rabu (10/2) terbang dalam rangka tes penerbangan setelah pemeliharaan rutin. Tes penerbangan pada berbagai variasi ketinggian itu awalnya baik-baik saja. Masalah baru muncul setelah pesawat mencapai ketinggian di bawah 15 ribu kaki.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement