REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Bupati Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Yoyok Rio Sudibyo mengajak para kepala daerah untuk lakukan rasionalisasi atas penggunaan energi Lampu Penerangan Jalan Umum (LPJU). Rasionalisasi ini diyakininya akan bsa menghemat anggaran sekaligus meningkatkan akses penggunaan energi.
"Saya ingin mengajak kepala-kepala daerah untuk bergabung karena Kabupaten Batang tidak akan sanggup sendiri melakukannya,” kata Yoyok dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (10/2).
Dijelaskannya, selama ini Pemkab Batang menanggung biaya listrik yang besar dalam penggunaan LPJU. Pemkab Batang mengeluarkan dana sekitar Rp 1.2 milyar/bulan untuk LPJU. Jumlah ini, menurut Yoyok, relatif sama dengan semua kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Dengan kondisi ini, Yoyok meminta agar dilakukan rasionalisasi dana LPJU dengan cara pemasangan meteran di semua lampu penerangan jalan. Dengan pemasangan meteran ini, Pemda Batang bisa menghemat anggaran Rp.400 juta per bulan.
“Pemerintah daerah harus menanggung biaya energi yang sangat besar, bahkan untuk titik-titik lampu yang tidak menyala. Hal ini sangat merugikan daerah yang sangat bergantung pada sektor APBD seperti saya. Rasionalisasi energi LPJU sudah sangat mendesak untuk dilakukan,” papar Yoyok.
Terkait dengan masalah ini, Penerima Bung Hatta Anticorruption Award 2015 ini, mengaku sudah menyampaikan kepada Presiden Jokowi, saat bertemu di Istana Bogor. Namun Presiden Jokowi belum meresponnya.