Meski demikian, aksi unjuk rasa tersebut membuat Asep harus menunda Thesis yang kini tengah dia susun. Beban moril juga harus ditanggung pria 35 tahun ini setelah menelantarkan anak didik di sekolah yang dia ajar. "Beruntung kepala sekolah sudah mempeesiapkan tenaga pengajar lain untuk menggantikan saya," katanya.
Pemerintah, kata Asep, tidak semestinya mengungkap janji palsu terkait nasib tenaga kerja honorer K2. Mereka, tidak menuntut apa pun selain kejelasan payung hukum serta peningkatan kesejahteraan bagi tenaga honorer.
Sebelumnya, ribuan massa dari Forum Honorer Katagori 2 Indonesia (FHK2I) melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Negara. Rencananya, aksi tersebut akan dilakukan hingga Jumat (12/2), lusa.