Selasa 09 Feb 2016 20:55 WIB

Izin Pembangunan Dua Apartemen di Sleman Disetop

Rep: Rizma Riyandi/ Red: Nur Aini
Kompleks bangunan apartemen (ilustrasi).
Foto: Republika/Adhi.Wicaksono
Kompleks bangunan apartemen (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,SLEMAN - Sebelum moratorium hotel, apartemen, dan kondotel di Sleman dikeluarkan, sudah ada 15 permohonan izin pembangunan apartemen yang masuk ke Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT). Namun dua di antaranya mandeg, sehingga proses perizinannya tidak bisa dilanjutkan.

Kepala BPMPPT Sleman, Purwatno Widodo menyampaikan, dua apartemen yang proses izinnya berhenti itu adalah M-Icon dan Majestic. Persoalannya pun tidak serupa. M-Icon, kata Purwatno, izinnya terhenti karena permasalahan dokumen lingkungan dan aspek sosial, yakni penolakan dari warga setempat.

"Kalau Majestic yang di Janti itu terbentur aturan tata ruang. Gedungnya terlalu tinggi. Kan dekat bandara juga," ujar Purwatno saat ditemui di kantornya, Sleman, Selasa (9/2). Menurutnya, proses perizinan kedua apartemen tersebut diajukan oleh Mejestic Group. M-Icon dibangun di jalan Kaliurang KM 10, sementara Majestic di Jalan Laksda Adisucipto, Jalan Janti, Caturtunggal, Depok.

Purwatno menyayangkan sikap investor yang kurang kooperatif untuk menyelesaikan persyaratan perizinan. Padahal jika mereka mengurus persyaratan dan berkomunikasi dengan BPMPPT, pihaknya bisa membantu menyelesaikan persoalan yang terjadi saat ini.  Misalnya untuk masalah ketinggian, sebelum pembangunan BMPPT dapat menjelaskan syaratnya seperti apa sehingga pengembang dapat menyesuaikan tinggi bangunan yang akan dibuat. Padahal, kata Purwatno, pemerintah sudah berkomitmen untuk mempermudah proses perizinan.

"Misalnya sekarang proses perizinan itu kalau syaratnya lengkap, tiga hari saja sudah selesai," katanya. Hal itu ditambah BPMPPT bersedia terbuka untuk memberikan informasi alur perizinan, baik izin yang harus diurus di BPMPPT sendiri, maupun di instansi lain.

Namun begitu, Purwatno menjelaskan, tidak semua proses izin pembangunan apartemen bermasalah. Ada juga pengembang apartemen yang tertib sehingga berinvestasi di apartemen tersebut lebih aman. Ia mengimbau agar masyarakat lebih hati-hati untuk berinvestasi atau membeli aset yang belum ada bentuk aslinya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement