Jumat 05 Feb 2016 14:22 WIB

Antisipasi Zika, Ngurah Rai Pasang Pemindai Suhu Tubuh

Sejumlah warga negara asing menunggu keberangkatan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (10/11).   (Antara/Nyoman Budhiana)
Sejumlah warga negara asing menunggu keberangkatan di Terminal Internasional Bandara Ngurah Rai, Denpasar, Selasa (10/11). (Antara/Nyoman Budhiana)

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Pengelola Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Bali, memasang alat pemindai suhu tubuh atau thermoscanner untuk mengantisipasi masuknya virus zika yang dibawa para penumpang internasional.

"Kami sudah berkoordinasi dengan kesehatan pelabuhan untuk memasang alat pemindai suhu tubuh di terminal internasional," kata General Manajer PT Angkasa Pura I Bandar Udara Internasional Ngurah Rai, Trikora Harjo, di Kuta, Kabupaten Badung, Jumat (5/2).

Menurut dia, dua alat pemindai suhu tubuh itu telah terpasang di terminal kedatangan internasional yang biasanya dilalui oleh para penumpang dari sejumlah rute internasional yang baru tiba. Hingga saat ini, lanjut Trikora, belum ditemukan adanya penumpang yang tertangkap oleh alat pemindai itu memiliki suhu tubuh tinggi.

Namun, apabila ditemukan, pihaknya bersama instansi terkait akan mengisolasi penumpang tersebut ke ruang tertentu untuk selanjutnya dievakuasi ke rumah sakit terdekat atau ke RS Sanglah. Trikora menyatakan, pemasangan alat itu tidak hanya menyasar negara tertentu yang saat ini tengah terjangkit, tapi semua penumpang dari negara berbeda.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) merilis virus zika disebarkan nyamuk Aedes aegypti yang ditandai dengan keluhan, di antaranya demam dan ruam pada kulit dengan gejala dua hingga tujuh hari. Belum ada obat atau vaksin untuk virus yang pertama diidentifikasi terjadi di Uganda pada 1947 tersebut.

Penyebaran virus yang mirip penyakit demam berdarah itu telah terjadi di sejumlah negara di kawasan Afrika, Amerika, dan Asia Pasifik.

 

Baca juga:

Sambut Imlek, Kelenteng Boen Tek Bio Siapkan 20 Ribu Lilin

Kerugian Ekonomi Perang Suriah 35 Miliar Dolar AS

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement